My Transmigrasi [Terbit]

Aku harap ini hanya mimpi

''Dunia hanya milik si cantik, lo cantik? Lo aman''.

•o0o•

Perjalanan pulang tidak terasa membosankan, sepanjang perjalanan Caca dan Sean banyak bercerita tentang kehidupan nya dan juga Keluarganya.

'Ca gue harap lo bahagia terus, meskipun gue gak di samping lo'.Sean menatap Caca dengan senyumannya.

''Caca''. Panggil Sean, Caca menoleh dan tersenyum.

''Kenapa?''.

''Ca lo janji ya, kita bakal bareng sampe gede, terus kalo kita udah nikah, kita tetep saling kasih kabar, jangan ngilang. Ntar kita bikin rumahnya sebelahan ya biar bisa ketemu Terus''. Ucap Sean memegang tangan Caca.

Caca terdiam, ia lalu tersenyum. '' yang ada ntar istrinya Sean cemburu lagi sama Caca''. Jawabnya.

''Ya ntar gue kasih tau, kalo nggak kita nikah aja. Jarang jarang loh Ca, spek anak tunggal kaya raya, ganteng, baik hati lagi''. Ucap Sean dengan tingkat kepercayaan diri yang tinggi.

''Hiii Sean pede banget. Iya ntar kalo udah gede kita nikah''. Jawab Caca menggenggam tangan Sean.

''Harus janji pokoknya, harus bareng terus''. Lanjutnya.

Sean tersenyum, perlahan Caca membalas perasaannya.

Disisi lain

''Halo, KAMU GIMANA SIH! KENAPA NGASIH TAU KE ANAK ITU!''. Sentak seseorang dari telepon gengam itu.

''M-maaf Bos, saya disogok sama orang itu''.

''Kamu kira saya tidak tahu! Anak buah saya selalu mengikuti anak itu! Jadi anda tidak bisa berbohong Markonah''. Sentak orang itu

''M-maaf tap..''.

Tut

Telepon dimatikan.

''Kalian nekat rupanya, baik saya akan bermain main sedikit CLAZZORA''. ucap orang itull memutar mutar telepon gengamnya.

Orang itu nampak menekan beberapa angka di telepon gengam nya.

''Laksanakan sekarang!''. Perintah orang itu dari telepon nya. Orang itu bersemirik menatap benda yang di pegang nya.

''Clazzora, kau akan menderita!''.

***

Sudah setengah perjalanan mereka lewati, Caca tertidur karena kelelahan bercerita.

Sampainya di jalan yang sepi, Sean sekilas melihat motor yang mengikuti mobil yang di tumpangi nya.

''Mungkin sama arah''. Pikirnya.

Ia mencoba berbelok, dan benar saja motor di belakangnya juga ikut berbelok. Sean yakin ini bukan pengendara motor biasa.

Sean melajukan motornya diatas kecepatan rata rata. Sial kenapa harus sekarang, dia sedang membawa orang yang di cintanya.