mencari kebenaran

26.5K 2.6K 85
                                    



''Di take down?,maksudnya?''. Tanya Tika tak paham.

''Ada orang yang bermain di balik layar''. Sahut Abel.

''Pulang sekolah kita cari bukti''. Tegas Sean.

''Nanti kita bantu''. Ucap Tika.

''Tika sama kak Abel nggak usah. Nanti kalo Caca butuh pasti Caca nelpon kalian kok''.

''Oke, gue bakal selalu ada buat lo''. Ucap Abel.

''Udah makan?''. Tanya Sean. Caca menggeleng kan kepalanya.

''Kenapa?''.

Flashback on

Pagi hari, keluarga Marvellyn bersiap untuk memulai kegiatan masing masing. Tak lupa mereka sarapan bersama.

Tak

Tak

Tak

Caca turun dari kamarnya dengan pakaian yang sudah rapi. Caca berjalan ke meja makan, ia melihat keluarganya sudah duduk rapi di ruang makan.

Saat Caca akan mengambil piring, ada suara yang membuat kegiatan nya tertunda.

''Mau ngapain kamu!''. Sentak Grandma.

''A-aku mau makan nyo eh maksudnya G-grandma''. Jawab Caca gugup, dia melihat seluruh keluarganya menatap dirinya sinis, apalagi abang yang paling dekat dengan Caca.

''LO MAU MAKAN DISINI! HEH..! LO INGAT YA, LO ITU CUMA ANAK YANG PAPA SALAH ADOPSI''. Sentak Vian.

''Lebih tepatnya anak pungut''. Sahut Raides.

''SUDAH! KALIAN MAKAN''. Daddy menengahi perdebatan itu.

''Sekarang kamu pergi ke dapur, bersih bersih rumah! Baru kamu boleh makan!''. Sentak Grandma, mereka nampak membenci Caca.

Caca terkejut akan fakta baru, ternyata sia hanya anak yang salah adopsi, Papa Al mengira jika Caca adalah Anak dari bunda key yang di culik. Ternyata? Bukan. Bunda Lia membawa bayi cantik dan bilang jika itu anak dari bunda Key.

Dan Caca kembali terbuang, lebih tepatnya di asingkan di keluarganya.

Caca menunduk mendengar cemoohan dari keluarganya. ''Kalian kenapa? Kenapa kalian jadi jahat?''. Tanya nya.

''Kami? JAHAT?.... hahahaha Anda bercanda?''. Ucap Bunda Lia dengan pura pura terkejut.

''Kamu udah berkali kali coba buat nyelakain Ayra, Pasti kamu mengincar harta warisan mbak Key kan?!''. Kali ini Mommy ikut menyudutkan Caca. Mommy selalu diam saat Caca di hina.

''Caca nggak tau apa yang kalian omongin''. Elak Caca.

''Kamu nggak usah ngelak Caca, pasti kamu cuma ngincer harta Buna Key kan?''. Ucap Ayra dengan nada lemah lembut.

''NGGAK!''. Bantah Caca, tak sengaja ia meninggukan suaranya.

''LO BERANI BERANI NYA BENTAK AYRA! MAU MATI LO!''. Ares yang dari tadi diam mendorong kursi yang ia duduk I dan langsung berdiri.

''B-bang Ares''. Caca tertegun, Ia Kira Ares tidak akan berubah, tapi sayangnya itu hanya harapan.

Caca berjalan melewati mereka dengan mengusap air matanya. Ia tidak jadi sarapan,berangkat sekolah dengan perut kosong.

Flashback off

''Gila, mereka jadi kejam bener''. Ucap Tika tak percaya.

''Dasar tirani''. Sinis Abel saat mendengar cerita Caca.

Sean menarik tangan Caca keluar dari perpustakaan dan mengajaknya kekantin.

Sedangkan disisi lain...

''Bang lo lebih percaya siapa?''. Tanya Seorang laki laki, mereka berbincang bincang di atas sekolah.

''Gue gak tau''. Jawab pria yang satunya, pria itu nampak bingung mencoba meredakan dengan menunduk kan kepalanya.'' Gue bingung''. Lanjutnya.

''Kalo gue lebih percaya Caca sih''. Sahut laki laki di sebelahnya.

''Gue setuju sama Bintang''. Lanjut laki laki yang berwajah hampir mirip.

''Lo gak bercandakan? Hey lo gak denger fakta fakta yang bunda Lia ceritain''.

''Fakta apaan?''. Tanya Gino.

''Caca ternyata anak salah adopsi, lebih tepatnya anak yang Beruntung di pungut sama keluarga Marvellyn''. Jawab Raiden.

''B-beneran?''.

''Iya, dan lebih parahnya dia udah berkali kali mau coba nyelakain Ayra hanya karena warisan yang Buna key kasih''. Jawab Shaka.

''Gue gak nyangka, dari awal gue udah agak simpati sama dia''. Sahut Ares.

''Tapi bisa aja kan itu semua palsu?''. Andra menyangkal ucapan itu.

''Bunda Lia juga udah ngasih bukti surat  Tes DNA kalo Ayra sama Papa Al itu positif''.

''Udah lah bingung gue sama alur keluarga lo''. Sentak Lintang mengacak acak rambutnya untuk menyalurkan kekesalan nya.

''Btw si Sean sama si Al kemana weh?''. Tanya Bintang melihat keselilingnya.

''Nggak tau, tapi gue curiga Sean sama Caca ada hubungan. Secara kan mereka deket''. Fahmi yang mendengar ucapan itu menggenggam erat handphone nya.

Seperti ada perasaan yang mengganjal di lubuk hatinya saat mendengar Caca dekat dengan laki laki lain.

'Sadar goblok, lo punya Ayra! Jangan keperangkep Sama permainan yang lo buat sendiri'. Batin Fahmi mengelak semua pemikiran itu.

'Rencana awal gagal, terpaksa turun tangan. TAPI KENAPA GUE NGERASA GAK TEGA!' Batin Fahmi, ia memukul tembok di belakang mereka sampai retak.

''Astagfirullah haladzim, Saha ini teh?''. Kaget Gino berlagak seperti dukun.

''Lo Kristen goblok''. Gino mengaduh saat Virgo meggeplak kepalanya.

''Oh Iya lupa, Ya Allah''. Gino menyatukan kedua tangannya di depan dada.

''Goblok!''. Sentak mereka.

''Lo kenapa Mi?''. Tanya Sean

''Gak papa''.

Drtt

Drtt

''Gue angkat Telpon dulu''. Fahmi menjauh dari mereka dan mengangkat panggilan itu.

''Halo Baby kenapa?''. Tanya Fahmi dengan senyumannya.

''Aaaa Fahmi Aku bosen, pingin sekolah''. Rengek manja dari gadis di sambungan telepon.

''Haha manja banget sih bayi gedenya Fahmi''. Ejek Fahmi.

''Ish fahmi mah, oh Iya rencananya gimana? Berhasil kan?''.

''Waktu kita suruh Maura dan gagal, aku 7dah coba deketin Caca dengan perlahan''. Jawab Fahmi

''Bagus Fahmi, deketin dia terus, buat dia suka sama Fahmi, ah kalo bisa jangan cuma suka. Buat dia cinta sama Fahmi, pas udah cinta Fahmi Main in dia. Terserah mau di apain''. Jawab orang itu.

'' Siap, kali ini rencana kita nggak bakal gagal. Udah dulu ya, udah mau bel. See you cantik nya Fahmi''. Fahmi mengakhiri sambungan telepon itu. Jujur sepertinya ia terjebak dalam permainannya sendiri.

Vote wehh gak kasian apa sama aing, tangan aing keseleo, tapi gak papa aing kan se🍆.

Intinya harus komen  okeee

My Transmigrasi [Terbit] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang