end

31.4K 2.6K 216
                                    

Mata cantik itu terbuka, masih di tempat yang sama. ''Aku kira aku bakal nyusul Sean''. Ucapnya menatap nisan yang basah karena terkena air hujan.

Waktu sudah menunjukkan malam, keluarganya pasti khawatir karena dia pergi tanpa ijin.

''Gak mungkin mereka khawatir''. Sarkas Caca.

Caca berjalan untuk pulang kerumah Opanya.

''Opa Caca mau pulang sekarang''. Ucap Caca saat sampai di rumah.

''Ya Allah Caca kamu habis dari mana aja, ini juga bajunya kotor semua, kamu habis dari mana nak?''. Tanya Oma rempong membolak balikan Caca.

''Caca mau pulang''. Ujarnya lagi.

''Yaudah kamu ganti baju dulu, ntar biar di anterin sama supir''. Jawab Mami Ona.

2 jam perjalanan, Caca sudah sampai di jalan mawar. Huh seperti biasa. Caca selalu meminta berhenti di jalan mawar.

Caca berjalan menuju mansion Marvellyn, sampai ia melewati sebuah jalan gank kecil yang sepi dan gelap.

''Hai cantik mau kemana?''. Tanya Seorang pria berpakaian preman.

''Yok sama om, kita main bareng''. Lanjut preman yang lain.

Caca terkejut dan berlari, namun ia sudah tertangkap.

''Mau lari kemana cantik?''. Tanya Preman itu.

Caca terus memberontak, ia menendang alat kelamin preman itu.

''Brengsek! Di lembutin malah minta yang kasar''. Sentak preman itu dan memukul tengkuk Caca hingga tak sadarkan diri.

''Hahaha kita bakal Pesta''. Ucap preman itu menggendong Caca seperti karung beras.

''Halo bos, target sudah berhasil di tangkap''. Ucap Preman yang satunya.

''Bagus, lakukan seperti yang saya suruh. Perintah orang itu

''Baik bos''.

''Kita bakal main sepuasnya, jangan lupa rekam terus kirim ke bos''. Ucap preman itu membawa Caca kesebuah gudang.

Tangan Caca di ikat, Caca yang masih tak sadarkan diri disiram dengan air.

Byur

Caca terkejut dan bangun, ia melihat kedua tangannya yang terikat.

''LEPASIN CACA!''. Teriak Caca kepada kedua preman itu.

''Hahaha, Lepaisin Lo! Enak aja!''. Sentak preman berambut gondrong.

''Cepet lepas bajunya''. Perintah preman itu.

Baju Caca dirobek secara paksa, Caca terus memberontak dan tak henti hentinya berteriak.

''LEPASIN CACA! GAK MAU!''. Teriak Caca terus memberontak.

Disisi lain.

Papa Al sedang di rumahnya. Ia bekerja lembur. Namun tiba tiba ada seorang yang mengirim sebuah vidio. Papa Al membuka vidio itu.

''APA APAAN!''.

Pyarr

''DASAR ANAK BIADAB!''. Teriak papa Al membanting vas Bunga.

Semua keluarga berkumpul diruang kerja Papa Al.

''Ada apa Al?''. Tanya Grandpa.

''Lihat kelakuan cucu mu!''. Sentak Papa memperlihatkan sebuah vidio yang ada di layar laptop.

''MENJIJIKAN!''. Sentak mereka melihat Keluarga itu.

''Berhasil''. Bisik Ayra di telinga Bunda Lia.

''Nggak, itu pasti bukan Caca, itu pasti editan''. Elak Raiden melihat Vidio itu.

My Transmigrasi [Terbit] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang