teka teki yang mulai terpecahkan

27.9K 2.7K 72
                                    

''Sepintar pintarnya mereka menyembunyikan kebohongan, pasti akan terbongkar''.

•o0o•

''Caca lo kenapa ngelamun terus?''. Tanya Tika saat mendapati Caca yang tidak fokus pelajaran.

Caca hanya menggeleng lemah yang kemudian melanjutkan lamunannya tadi.

''Kalo ada apa apa cerita, jangan di pendem sendiri''. Tukas Tika mengelus kepala Caca.

''Iya''.

TULIT TULIT TULIT....! ISTIRAHAT WEH! MAKAN MAKAN! BIAR GAK MODYAR!

Bel istirahat berbunyi, guru meninggalkan kelas nya. Namun murid murid yang mendengar suara bel menjadi Frustasi.

''Gusti.... itu bel apa lagi''. Teriak Azka Frustasi.

''Emang dasar tu kepala sekolah, ngasih bel bunyi nya nggak aestetek banget''. Sambung Shinta.

''Ca yok istirahat, makan dulu''. Tika menarik tangan Caca. Membawa Caca ke kantin. Di tengah perjalanan, Caca dan Tika berpas-pasan dengan Abel yang akan menjemput mereka berdua.

''Eh kak Abel''. Sapa Tika.

Abel tersenyum menanggapi sapaan Tika. 'Setidaknya udah di respons' batin Tika mengelus dadanya.

Abel menatap Caca, ia melihat tatapan Caca seperti tatapan kosong, sama seperti dia disaat kehilangan adiknya.

''Ca.., kenapa?''. Tanya Abel sedikit menggoyangkan lengan Caca. Caca terkejut dan menatap Abel.

''E-eh kak Abel''. Sapa Caca kaku, jujur ia tidak tahu kapan Abel berada di samping nya.

''Kenapa? Ada masalah?''. Tanya Abel lagi.

''Nggak ada kok''. jawab Caca namun kali ini dengan nada yang dibuat sesemangat.

Abel membawa Caca dan Tika ke ruang perpustakaan, ruang yang nyaman dan sepi. Lagian hari ini perpustakaan tutup, jadi ia bisa menggunakannya.

Abel membuka tembok pintu dengan kunci yang ia pinjam dari penjaga sekolah.

Mereka bertiga duduk, disertai dengan keheningan. Tak lama suara isakan terdengar dari gadis mungil berponi tipis.

''Hiks hiks''. Isak Caca, Abel dan Tika sontak mengelus elus punggung Caca.

''Sekarang cerita, lo kenapa?''. Ucap Tika dengan suara agak tinggi. Ia paling tidak suka melihat sahabatnya menangis.

''Mereka jahat Tika, mereka udah fitnah Caca''. Ucap Caca di sela sela tangisnya.

''Mereka? Mereka siapa?''. Tanya Abel Bingung.

''Bunda Lia sama papa Al udah nggak sayang sama Caca lagi. Abang Ares sama Bang Shaka juga ikut ikutan, padahal cuma mereka yang baik sama Caca di rumah''. Ucap Caca dengan isakan yang mulai mereda.

''Berubah karna? Lo nggak buat kesalahankan!?''. Tebak asal Tika yang mendapat geplakan dari Abel.

''Hehehe''. Tika hanya menyengir memperlihatkan gigi gingsulnya.

My Transmigrasi [Terbit] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang