''Pami kenapa liatin Caca terus?''. Tanya Caca, fahmi sedari tadi tidak mengalihkan pandangannya dari wajah Caca yang kali ini terlihat berkali kali lebih cantik dari biasanya.
Fahmi tersenyum sambil menggeleng, tangan nya mengelus pucuk kepala Caca. ''Lo.......
Cantik''. Ucapnya.Blusss
Semburat merah terlihat di pipi chubby Caca, es batu yang satu ini kalo sudah meleleh tidak aman untuk jantungnya.
Saat ini mereka sedang berada disebuah sungai. Di atas jembatan berbentuk melengkung, cahaya bulan yang terang dan juga kunang kunang menghiasi jalanan itu, menambah kesan tersendiri bagi kedua manusia itu.
''Ca gue mau ngomong''. Fahmi menggenggam tangan Caca yang terlihat kebingungan.
''Kan Fahmi udah ngomong dari tadi''.
Fahmi tersenyum tipis, ia mencubit hidung Caca. ''Dengerin dulu cantik''. Ucapnya.
Caca saat ini sedang tak karuan. Apa? Cantik? Jantungnya berdetak 2 kali lebih cepat dari biasanya.
''P-pami jangan ngomong gitu''. Ucap Caca melepaskan pegangan tangan mereka, membuat fahmi menyrengitkan alisnya.
''Kenapa?''. Tanya nya Bingung.
''Jantung Caca jedag jedug terus''. Jawabnya polos membuat Fahmi tersenyum manis.
''Caca gue emang gak bisa romantis kaya orang orang lainnya, jadi.....''. Fahmi kembali memegang kedua tangan Caca. '' lo mau bantu cowok batu ini jadi lebih baik. do you want to be my lover?''. Tanya fahmi.
Blusss
Pipi Caca kembali memerah untuk kesekian kalianya. Cowok batu ini kalo lagi jatuh cinta sangat tidak aman untuk jantung.
''F-fahmi?''. Panggil Caca gugup.
''Lo tinggal jawab mau nggak?''.
''Nggak...''. Jawab Caca membuat fahmi tertunduk mengepalkan tangannya. 'Gue di tolak'. Batinnya miris.
''Oke nggak papa''. Jawab Fahmi tersenyum manis, namun yakinlah hatinya sudah berdenyut sakit.
''Kita bisa ja.......''.
''Nggak bisa nolak maksudnya''. Potong Caca saat Fahmi akan berbicara lagi. Fahmi mematung, ia Kira dirinya ditolak.
Fahmi langsung menarik tangan Caca dan membawa tubuh Caca kedalam dekapannya.
''Lo bikin gue panik tau nggak''. Adu Fahmi menenggelamkan kepalanya di ceruk leher Caca.
''Ehh kok nangis sih''. Panik Caca saat merasakan basah di lehernya. ''Kenapa nangis?''. Tanya Caca.
''Lo bikin gue takut''. Geram Fahmi mengecupi wajah Caca.
''Hahaha geli Pamii, ampun hahahaha''. Tawa Caca merasakan geli di seluruh wajahnya.
''Huwekk, muka Caca jadi bau jigong''. Ejek Caca mengusap usap Wajahnya.
''Pasta gigi gue harganya 12,5 juta ''. Jawab Fahmi, merogoh Saku celananya.
Fahmi mengulurkan sebuah kalung cantik berbandul hati patah yang sangat Indah.
''Wihh bagus banget, tapi kok hatinya cuma setengah?''. Tanya Caca melihat bandul Kalung itu.
Fahmi kembali mengeluarkan satu kalung yang sama. Dia mendekatkan kedua bandul kalung itu.
Ctekk
''Wihh kalung nya bisa nyatu''. Caca berteriak senang sambil bertepuk tangan.
Fahmi menggeleng melihat ke excited an kekasih nya. Lalu memakaikan Kalung itu di leher jenjang Caca. ''Ini namanya Kalung Couple''. Jawabnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Transmigrasi [Terbit]
Roman pour Adolescents𝐟𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐨𝐤𝐞 [END] #transmigrasi series 1 Buat yang udah pernah baca, bisa di baca lagi, karena cerita di revisi total dan alur cerita mungkin saja berubah. Terima kasih Warning!! ⚠️⚠️⚠️dapat menyebabkan esmosi ⚠️⚠️⚠️. Dilarang untuk plagiat...