benar benar pergi

24.2K 2.5K 130
                                    

'Beda agama memang sakit, namun beda dimensi lebih menyakitkan'

•o0o•

''Rai lo ngapain ambil kacang gue!''. Bintang mengejar Raides yang mengambil kacangnya.

''Dasar twins somplak! Al mungut kalian di mana sih? Bisa bisa nya dapet anak kembar. Mana dua pasang lagi''. Gino memijat dahinya, dia bingung kenapa anggota Dellos tidak ada yang waras.

''Dari selokan deket pembuangan Tai''. Jawab Lintang dengan polosnya.

''Tolong omongan nya di kondisikan ya, saya lagi madang you know?''. Teriak Andra dari dapur.

Mereka sedang berkumpul di markas Luciver. Namun satu orang merusak pemandangan itu. Ya, si uler keket yang selalu berada di samping Fahmi.

''Kamu mau makan apa?''. Tanya Fahmi mengelus Ayra.

''Terserah Fahmi, apa aja aku makan kok''.jawab Ayra tersenyum.

''Berarti kalo lo di kasih Fahmi Tai, juga lo makan?''. Tanya Shaka dengan polosnya.

''Nggak gitu bang Shaka''. Elak Ayra.

Virgo dari tadi terdiam, begitu juga Benua. Entah mengapa perasaan mereka tidak enak. Jangan lupakan kalo Virgo dan Caca itu kembar tak seiras.

''Lintang dan Bintang itulah dia... kembar seiras itu biasa. Lintang dan Bintang banyak tololnya. Tapi sayangnya banyak yang suka...''. Raides mengejek Lintang dan Bintang dengan menyanyikan lagu yang sering tayang di TV.

''Iya dong, gini gini gue banyak yang naksir''. Ucap Lintang menyugar rambutnya kebelakang.

''Idih Bacot bay wan yok!''. Teriak Bintang.

''Jangan dong, ntar gue mati gimana?''. Seru Lintang berjalan mendatangi Bintang.

''LO PARTY! GUE MATI BOS''. Teriak Bintang berdiri diatas sofa.

''Kebalik bego!''.

''Woy...Jamet Dellos! Diem diem bae..''. Andra mengejek Virgo dan Benua yang dari tadi diam. Mereka terlihat seperti sedang gelisah.

''Perasaan gue gak enak''. Ucap Benua, markas seketika hening.

''Lo juga ngerasa?''. Tanya Balik Ares, ternyata bukan hanya dia yang merasa tidak tenang.

''Iya''.

''Ini juga, ketua lo pergi kemana? Tumben gak nongol batang hidungnya?''. Tanya Gino.

''Gak tau''.

Drttt

Drtt

Telefon Fahmi berdering. Fahmi akan mengangkat telefon itu, Ayra tak sengaja melihat nama yang ada di layar hp.

''Fahmi perut aku sakit''. Ucap Ayra.

'Mau main main heh?'. Batin Ayra bersemirik.

Lantas Fahmi meletakkan handphone nya begitusaja. '' Kenapa? Kok bisa?''. Panik Fahmi mengelus perut Ayra.

''Nggak tau''. Jawabnya polos

''Yaudah sekarang aku antar pulang aja ya''. Tawar Fahmi yang di angguki Ayra.

Fahmi mengantar Ayra dan meninggalkan Handphone nya di markas.

***

''Gimana Ca? Di angkat''. Tanya Alarik.

Caca menggelengkan kepalanya, dari tadi Caca sama sekali tak menunjukkan ekspresinya. Bahkan tatapan nya kosong.

My Transmigrasi [Terbit] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang