'Aku mencintaimu sederas hujan, tapi kamu malah berteduh dan menghindar'
•o0o•
Sekitar tengah malam, demam Caca sudah lebih mereda. Mereka meninggalkan Caca, lagi.
Hoam
Caca bangun dari tidurnya, ia mengucek matanya. Melirik sekilas ke jak beker yang ada di meja nya, ternyata sudah jam 7 lebih. Ia sudah terlambat.
''Ah udah lah sekali kali bolos gak papa kan hehehe''. Gumamnya.Namun ada sedikit keanehan, dahinya terasa dingin dan sedikit basah.
Tangannya menambah keatas. Ia menemukan kain basah beserta baskom berisi air.
'Siapa yang ngasih ini?'. Batin Caca menatap kain itu, namun tiba tiba terdengar suara ketukan pintu, ah lebih tepatnya dobrakan kecil dari luar kamarnya. Ia segera bangun dan membuka pintu itu.
Brak
Brak
Brak
''Bangun anak sialan!''. Teriak seseorang dari luar kamarnya.
Saat membuka pintu Ia melihat wanita parubaya sedang membawa sapu beserta kain lap. Wanita itu langsung melempar sapu dan lap itu.
''CEPAT BERSIHKAN RUANG BAWAH! KAMU ITU HARUS BERGUNA SEDIKIT JADI ANAK!''. Bentak Grandma atau wanita yang mengedor Fedor pintu kamar Caca.
''B-baik Grandma''. Jawab Caca.
''Anda harus memanggil saya Nyonya di rumah ini, tapi ingat jangan sampai ketauhan sama keluarga yang lain. Kalo tidak, HABIS KAMU SAMA SAYA! NGERTI! ''. Grandma mencengkram dagu Caca dengan sangat keras sehingga meninggalkan bekas kuku yang memerah.
''B-baik N-nyonya''. Gugup Caca lalu Grandma pergi dari kamar Caca.
''Bagus, anjing penurut''. Sinis Grandma.
Caca terisak dikamarnya, ia bergegas berganti pakaian dan mengerjakan tugasnya.
''Hai anak pungut''. Ucap seorang dari dapur.
Caca menoleh kearah suara.''K-kamu siapa?''.
''Nggak usah pura pura lupa ingatan deh lo!''. Sinis orang itu.
''Tapi Caca emang bener bener lupa sama kamu''. Kekeh Caca.
''Oh kalo gitu emm, kenalin gue Clayra nomaria Marvellyn''. Orang itu mengulurkan tangannya, namun saat Caca akan menyambut uluran tangan tersebut, Ayra dengan cepat menarik kembali.
''Hahaha, jangan harap tangan kuman lu itu mau nyentuh tangan gue bersih''. Ejek Ayra memandang rendah Caca.
''Udahlah capek gue ngomong sama babu, upss. Tapi emang bener sih babu. Emmm sekarang lo lanjutin ngebabunya''. Ucap Ayra menumpahkan air yang ia bawa dari dapur dan menjatuhkan gelas itu.
Pyarr
suara pecahan gelas terdengar nyaring dipenjuru ruangan. Grandma dan Bunda Lia yang kebetulan sedang di rumah langsung mendatangi sumber suara itu.
Caca berniat mecegah Ayra dengan memegang tangan Ayra.
Ayra menyentak genggaman tangan Caca namun malah Ayra terpleset.
''APA YANG KAMU LAKUKAN!''. bentak Grandma yang baru datang di ikuti oleh Bunda dan abang abangnya. Tunggu, bukankah mereka sekolah?.
Flashback on
''Wihh tumben si dedek gemes nggak bareng?''. Ucap Bintang menepuk bahu Virgo.
''Lagi sakit dia nya''. Jawab Virgo cuek meminum es tehnya.
''Sakit kenapa?''. Tanya Andra.
''Kemaren ada yang janji buat jemput, pas ditunggu ternyata yang ditunggu lagi asik berduaan sama cewek lain''. Sinis Sean
'S-sakit? Gue kira dia bareng bang Ares'. Batin Fahmi.
''Gue kira dia bareng bang Ares''. Elak Fahmi.
''Lo juga bang.Kemaren markas di serang, lo kemana aja! Di telfon gak di jawab jawab''. Ucap Lintang, ya Lintang kalo sedang emosi seram juga.
''G-gue Kemaren ada urusan''. Gugup Ares.
''Bilang aja karena Ayra udah pulang''. Sinis Alarik membuat mereka di sana terkejut tentunya kecuali para keturunan Marvellyn dan juga Fahmi.
''Kapan dia pulang?''. Tanya Bintang.
''Kemaren, dia pulang terus ngajak jalan Fahmi''. Ucap Vian.
Bughh
Alarik langsung meninju perut Fahmi.
''GOBLOK!''. Bentak Alarik terus memukul perut Fahmi berkali kali.
Sean dan Raiden menahan Alarik agar berhenti memukuli Fahmi.
''Cukup Al!''. Ucap mereka.
Alarik berhenti memukuli Fahmi dan langsung pergi dari sana.
''Lo gak papa?''.
''Gak papa''.
''Sekarang mending kita bolos, bosen gue''. Ucap Gino.
''Kerumah Bang Ares aja, sekali mau ketemu Ayra''.
Flashback off
''CACA LO APAIN AYRA!''. Bentak Ares yang baru datang dari sekolah beserta teman temannya.
''B-bukan Caca''. Elak caca
''Hiks Fahmi dia dorong aku hiks hiks''. Tangis Ayra
''LO DENGER KAN! AYRA LU YANG DORONG!''. bentak Virgo.
''Fahmi hiks sakit''.
Fahmi membantu Ayra,memeluknya dan menenangkannya.
''Aku gak mau deket sama dia, dia jahat dia udah dorong aku''. Ucap Ayra di sela sela tangisannya.
''T-tapi bukan Caca''. Elak Caca.
Plak
Fahmi menampar Caca ''Lo kenapa dorong Ayra?!''. Tanya nya dingin namun menusuk.
Caca tertegun, baru kali ini ia melihat tatapan tajam Fahmi ke dirinya. Kemana tatapan lembut yang biasa ia lihat?
''F-fahmi. Kenapa?''. Tanyanya menatap Fahmi.
''Sekali lagi gue tanya,KENAPA LO DORONG AYRA!''. Ucap Fahmi yang di akhiri bentakan.
''Udahlah Mi, kita juga nggak tau siapa yang salah''. Bintang menengahi perdebatan itu, Sean langsung menarik tangan Caca dan membawanya pergi. Siapa sangka Ayra diam diam bersemirik.
'Bagus nak, lanjutkan rencana selanjutnya'. Batin seseorang
Haii minal aidzin Wal faidzin mohon maaf jangan di Ghosting. Eaaaa
Haii gaess jangan lupa follow dan Komenn.
Bantu Share jugaa papayyyy
KAMU SEDANG MEMBACA
My Transmigrasi [Terbit]
Fiksi Remaja𝐟𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐨𝐤𝐞 [END] #transmigrasi series 1 Buat yang udah pernah baca, bisa di baca lagi, karena cerita di revisi total dan alur cerita mungkin saja berubah. Terima kasih Warning!! ⚠️⚠️⚠️dapat menyebabkan esmosi ⚠️⚠️⚠️. Dilarang untuk plagiat...