VIII

1K 65 0
                                    

Pagi nya, suasana pedesaan menjadi lebih ramai dari biasanya karena diadakan festival. Zila bersiap untuk mengunjungi festival. Ia memakai dress selutut berwarna biru tua dengan efek pudar dibawahnya, dan sabuk ukiran perak di pinggangnya. Ia menggerai rambutnya.

Tok tok tok

“Zila, udah siap?”, terdengar suara sapaan dari luar pintu.

“Sudah, tunggu sebentar”, balas Zila.

Cklekk

“Ayo”, Zila keluar ruangan nya sambil tersenyum menatap Vazo.

Vazo memperhatikan Zila dari atas sampai bawah dan melamun.

“Vazo? Apa ada yang aneh denganku?”, Zila kebingungan melihat Vazo yang menatapnya seperti itu.

“Ah, oh tidak, tidak ada”, Vazo memalingkan muka.

“Bagaimana penampilanku? Katanya ini warna yang sama seperti warna pack mu!”

‘lebih dari itu, warna baju itu senada dengan pack Saphire Moon, tapi bukankah itu terlihat seperti warna baju Luna?! Oh, Moon Goddess, apa yang kau takdirkan pagi-pagi begini...’, batin Vazo.

“A-ah iya, warna nya mirip dan...cantik”, Suara Vazo menjadi pelan diakhir kata.

“warna nya sangat bagus! Aku menyukainya”, balas Zila.

“A-AKU JUGA SUKA!”, Vazo tiba-tiba berkata setengah berteriak ke arah Zila.

“Eh...tentu kau suka warnanya, kau kan pemimpin pack?”, Zila terbingung-bingung dengan sikap Vazo hari ini.

“aaa benar-benar, memang benar..”, Vazo menjawab sambil menyangga pelipisnya dengan tangan kanan.

“Ayo, kita langsung ke festival”, Vazo mengulurkan tangannya dan disambut hangat oleh tangan yang lain. Mereka berjalan menuju festival bersama.

“Um, Vazo, aku ingin bertanya sesuatu”, ucap Zila tiba-tiba saat di perjalanan.

“apa itu?”

“Kenapa rakyat mu memanggil dengan sebutan Alpha/Beta?”

“Bagi klan werewolf, panggilan Alpha adalah panggilan kebesaran sekaligus gelar mirip seperti jika kau memanggil Raja di sebuah kerajaan, sedangkan Beta adalah panggilan/gelar untuk pemimpin kedua pack, atau mudahnya seperti tangan kanan sang Alpha.”

“ah jadi gitu..baiklah, aku faham!”

“apa ada lagi yang mengganggu pikiranmu?”

“um, ada.”

“tanyakan.”

“Apa kau mengetahui tentang kisah ‘Dewi serigala sang penyelamat’?”

Seketika langkah Vazo terhenti dan dengan cepat menoleh ke arah Zila.

“darimana kau mendengar itu?”

Vazo terlihat sedikit panik, sebaiknya aku berhati-hati menanyakannya’, batin Zila.

“umm, yah aku pernah mendengarnya dari ibu ku”, balas Zila.

“...itu adalah kisah legenda lama, tidak banyak orang tau, makanya aku terkejut, ibu mu adalah orang yang mengingat legenda, aku kagum.”

“mm, ibu ku adalah orang yang penuh cerita dan dongeng, hahaha”, Zila teringat saat dulu ia masih kecil, ibu nya sering menceritakan kisah yang berbeda-beda sebelum dia tidur. Vazo hanya tersenyum melihat nya.

“Kisah itu adalah kisah yang lama sekali, dewi serigala yang dimaksud adalah seorang werewolf yang mendapat berkah dari Moon Goddess untuk menjadi abadi, sekalipun ia mati, ia akan reinkarnasi di kehidupan selanjutnya. Jiwa nya begitu suci dan tak tersentuh. Karena berkah dari Moon Goddess, dia juga memiliki kekuatan penyembuh, semua penyakit/luka di dunia ini, bisa ia sembuhkan, termasuk pohon mati/layu, itulah asal mula ia dijuluki ‘Dewi Serigala Sang Penyelamat’. Diceritakan bahwa jiwa nya telah ber reinkarnasi sebanyak 2 kali di dunia, tapi aku tidak tau di kondisi mana dia bereinkarnasi waktu itu.”

[✔] HEALER WOLFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang