XLVII

547 36 0
                                    

Semua orang disana terkejut dan tatapannya menurun. Dari kejauhan, Vanya berusaha bangun. Melihat itu, Vazo mengambil pedang yang berlumuran darah Azila dan melesat kearahnya.

Buaghh!

Sekali lagi Vanya terjatuh ke tanah karena serangan Vazo. Manik mata Vazo berubah menjadi biru terang dengan aura kemarahan yang mencekam. Ia berdiri di samping Vanya dan menginjak lengan kanannya dengan keras.

Krakk!

“AKHH! Alpha hentikan!”, Vanya meraung keras.

Apa yang kau lakukan?”, Vazo menggeram.

“Apa maksudmu? Aku tidak melakukan apapun, lepaskan kakiku!”, Vanya berteriak kesakitan. Vazo semakin menekan kakinya hingga terdengar retakan kedua kalinya.

Jawab.

“Kalian hanya dekat, kau harus menikah denganku!”

“Oh? Atas dasar apa kau mengatakan hal itu?”

“Alpha, tidakkah kau tau jika aku mencintaimu dari lama? Mengapa kau tidak melihatku?”, Vanya mulai berlinang air mata.

“....”

“Lihat aku...apa yang kau inginkan? Apa yang kurang dariku? Hmm?”, Vanya tersenyum disela-sela tangisnya.

“Tidak akan pernah.”

Mendengar itu, wajah Vanya menggelap dan aura disekitarnya menjadi hitam pekat.

“....kau tidak mau melihatku? Apakah aku menjijikkan?”

“....”

“LIHAT AKU ALPHA! APA HATIMU TERBUAT DARI BATU?!”, Vanya meraung keras.

“Kukatakan, tidak akan.”

“Itu semua....pasti- pasti karena gadis itu...ya kan?!”

“Jangan ungkit dia, kuperingatkan kau.”

“BIARKAN DIA MATI ALPHA, KITA AKAN MENIKAH SETELAHNYA!”

dia mati?

“ya ya! Kau menginginkannya juga kan? Dia pengganggu kita!”, Vanya menatap sambil memohon.

Kaulah yang seharusnya mati!

Jlebb!

Vazo menusukkan pedang berlumuran darah Azila tepat ke jantung Vanya.

“AA-KK!”

Vanya memuntahkan banyak darah.

“a-alpha...apa yang..?”

kami adalah sepasang mate dan akan selamanya begitu. Jangan pernah mencoba untuk mendekat barang 1 milimeter.

mate...? OMONG KOSONG! APA NYA YANG MATE? KISAH CINTA YANG MEMUAKKAN! AKU MENGUTUK-“

Crashh!

Vazo merobek mulut Vanya hingga lidahnya keluar. Mata Vanya membelalak dan percikan darah memenuhi pasir gurun disana.

“Itu adalah balasan jika kau berani mengutuk bahkan ke dewi serigala. Nyali mu semakin liar. Aku pastikan jiwa mu tidak akan tenang selamanya, iblis”, Vazo menekan pedang itu semakin dalam ke pasir dibawah Vanya.

Tak lama, ada cahaya putih yang keluar dari jantung Vanya, itu adalah jiwanya. Cahaya itu bergerak liar diatas kepalanya. Dikelilingi asap hitam dan berbau busuk. Saat cahaya itu bergerak keatas, tiba-tiba sebuah pedang mengenainya. Itu adalah pedang kehidupan.

[✔] HEALER WOLFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang