XV

876 48 0
                                    

Hari berganti malam. Matahari berganti bulan. Awan berganti bintang. Zila duduk di kasurnya sambil menatap tangannya lekat.

“Aku benar-benar memiliki sihir...”

“Aku mengira bahwa aku hanyalah manusia biasa. Ayah, ibu, apa yang sebenarnya kalian sembunyikan..?”

Zila berkata lirih sambil menggenggam kedua tangannya.

“Ah, aku lupa makan malam bersama!”, dengan cekatan ia memasang gelang token nya dan beranjak keluar ruangan menuju ruang makan.

“Ayah, ibu, maaf Zila terlambat...”, sesampainya di ruang makan, Zila membungkuk sambil meminta maaf kepada Tuan dan Nyonya Stevenson.

“tidak masalah nak, kemarilah”, Nyonya Stevenson berdiri dari bangku nya dan mengisyaratkan Zila untuk duduk didepannya.

Segera, Zila mengambil kursi kosong didepannya.
Mereka makan dalam diam, hanya ada suara dentingan garpu dan pisau. Setelah makan, mereka berbincang di aula utama.

“Ayah, ibu, Zila ingin menanyakan sesuatu...”, ucap Zila mengawali topik.

“tanyakanlah...”, jawab Tuan Stevenson.

“prasasti emas yang ada didepan istana menggunakan bahasa yunani kuno. Apa ayah dan ibu tau, siapa orang di dunia ini yang masih bisa membaca huruf yunani kuno?”

“apa Zila tertarik dengan bacaan didalamnya?”, tanya Nyonya Stevenson.

“Emm...sebenarnya Zila hanya ingin tau karena penasaran dengan huruf yunani kuno...”

“begitukah? Sebenarnya, ada seseorang. Beliau adalah seorang tetua yang tinggal di seberang samudera milik pack White Fence”, jawab Tuan Stevenson dengan gugup.

“Seperti apa beliau?”

“Beliau adalah orang yang sangat baik, hatinya murni dan mulia. Setiap perkataannya menunjukkan kebijakan. Beliau juga termasuk orang yang pandai dalam pengetahuan. Bisa menguasai 3 kekuatan utama, yaitu sihir pelumpuh, formasi sihir, dan barrier.”

“wah...kekuatannya hebat-hebat!”, Zila menjadi antusias karena kehebatan tetua tersebut.

“Dia sering dijuluki sang legenda yang berani”, lanjut Tuan Stevenson.

“apakah perjalanan kesana bisa dilakukan?”

Tuan Stevenson memberi jeda keheningan sejenak. Sebelum melanjutkan dengan suara serius.

“perjalanan kesana tidaklah sebatas menunggangi kuda. Siapapun yang ingin kesana, haruslah melewati hutan peri yang menipulatif. Selama ini masih belum ada yang berani dan bisa melewati hutan tersebut. Banyak kisah beredar, jika makhluk hidup berhasil melewati hutan itu, maka ia akan mendapat berkah dari pemimpin peri. Sebelum pergi ke hutan peri, kita harus mengunjungi pack White Fence terlebih dahulu, dan meminta izin untuk memasuki kawasannya, walaupun hutan peri tidak di klaim sebagai kawasan White Fence, namun daerah sekitar nya tetaplah milik White Fence, jadi sama saja kita meminjam tanah orang lain untuk berpijak. Jadi, jika ingin menemukan tetua itu, haruslah bersinggungan dengan pack White Fence.”

“Itu terdengar cukup menantang sekaligus mengerikan...”

“hahaha, memang benar, tapi jika Zila sudah memutuskan untuk pergi menemui tetua itu, kami tidak akan melarang”, Tuan Stevenson berkata sambil tersenyum lembut.

“kenapa...ayah dan ibu tidak akan menghentikanku?”

“Karena kami tau, bahwa setiap individu memiliki petualangan pribadi masing-masing, jadi tugas ayah dan ibu hanyalah memberi dukungan kepadamu sampai akhir nafas kami...”, kini Nyonya Stevenson yang berbicara.
Zila merengkuh kedua orang dewasa itu kedalam pelukannya dan berterimakasih beribu kali. Setelah cukup lama berpelukan, mereka kembali duduk seperti semula.

“Zila sayang, apakah itu gelang token milik kelompok medis utama?”, tanya Nyonya Stevenson.

“Ah, benar ibu, ini adalah gelang token”, Zila mengulurkan lengannya untuk membiarkan Nyonya Stevenson melihat gelang itu.

“Maka ibu bisa pastikan bahwa Zila mendapat keberhasilan?”

“syukurlah ibu, ini semua berkat doa ibu sebelum Zila menjalani tes.”

“betapa hebatnya gadis kecil ini! Nak, kau pintar membuat racikan dan makanan, sekarang kau masuk ke dalam kelompok medis utama, kau juga anak yang kuat dan begitu berani”, Tuan Stevenson menanggapi.

“benar, tuanku. Zila adalah anak yang tidak terbayangkan, ia bagaikan jelmaan dari kesempurnaan”, Nyonya Stevenson menambahkan.

“Zila sangat berterimakasih atas doa dan berkah nya ayah, ibu..”

“semoga hidupmu penuh dengan kemuliaan, sayang...”, Nyonya Stevenson membalas.

“baiklah, ini sudah larut, Zila, pergilah ke kamar dan istirahat, kau pasti lelah setelah menjalani tes hari ini..”, Tuan Stevenson berkata sambil menatap Zila.

“baik. Ayah, ibu, Zila undur diri, selamat malam..”

“selamat malam, nak.”

“tidurlah yang nyenyak..”

Zila berjalan menuju kamarnya dan bersiap untuk tidur.

###

Sedangkan di aula utama,
“Tuanku, Zila bukanlah manusia biasa...”

“Benar, jika dia berhasil masuk kedalam kelompok medis utama, itu tandanya dia memiliki sihir”, balas Tuan Stevenson.

“Hamba juga mendapat kabar dari kepala medis kerajaan mengenai laporan sihir nya. Itu mirip seperti sihir yang kuat..”

“apakah mungkin dia adalah rakyat kerajaan yang terbuang? Atau mungkin dimanfaatkan oleh musuh?”

“...masih belum ada kemungkinan tentang itu, dan Zila tidak memiliki aroma seorang werewolf, bagaimana kita bisa memastikannya?”

“kau benar, istriku. Sulit untuk mengetahui nya jika tidak ada aroma werewolf padanya. Warna mata miliknya juga tidak terdaftar di keempat pack.”

Setelah jawaban itu, tidak ada yang berniat membuka suara. Kedua orang dewasa itu sibuk menyelam kedalam pikirannya masing-masing.

###

Notes :
Aroma Werewolf bisa diibaratkan sebagai bau menyengat serigala serta atmosfer yang menghangat saat mengenai indera penciuman.

________________________
TBC,
Jangan lupa voment<3

[✔] HEALER WOLFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang