“Zila, apa kamu mengikuti pelatihan prajurit?”, tanya Nyonya Stevenson. Zila yang mendengar hal itu terkejut dan jantungnya berdetak semakin cepat.
“....benar, ibu...”
“Jadi begitu ya..apa anakku tau tentang hal ini?”
“Belum, bu.”
“Tenang saja, ibu tidak akan melakukan apapun, itu hakmu, tidak masalah selama kamu tidak terluka”, Nyonya Stevenson berujar dengan lembut lalu mengusap puncak kepala Zila.
“Apakah itu perbuatan yang salah, bu?”
“Hmm? Tidak kok, tapi, ibu sarankan, jika Zila ingin terus mengikuti pelatihan, lebih baik Alpha tidak mengetahuinya.”
“Apakah Vazo akan menghukumku, bu?”, Zila termenung dan menunduk.
“Anakku adalah orang yang labil dan penuh misteri, bahkan ibu nya sendiri tidak tau apa yang ada dipikirannya...”
“Maukah ibu membiarkan Vazo tidak mengetahui hal ini?”
“jika Zila ingin begitu, maka ibu tidak akan mengatakan apapun pada nya.”
“terimakasih, ibu”, Zila memeluk Nyonya Stevenson yang kemudian dibalas olehnya.
Keheningan menerpa mereka sesaat. Hanya ada suara derit ayunan yang bergerak pelan dan juga hembusan nafas teratur dari ibu dan anak tersebut.
“Zila...maukah kamu memberitahu ibu, apa yang terjadi sebelum pembantaian keluargamu?”, suara yang lebih dewasa memenuhi ruang terbuka.
“Tidak ada yang aneh bu, kami hidup dengan damai dan bahagia. Bahkan aku tidak pernah melihat serigala disana. Sampai aku sering berfikir bahwa hidupku sangat aman dan tidak ingin pergi dari rumah..”
“Lalu, bagaimana dengan orang tua Zila...?”
“Ayah selalu mengumpulkan kayu dari hutan, ibu sering membuat racikan obat dan makanan yang lezat. Zila sering berburu untuk mereka. Selama Zila hidup, hal yang pernah kutemui di hutan hanyalah rusa, dan tanaman.”
“Baiklah...apakah Zila tau, siapa pembantai itu?”
“Ibu menulis di surat jika itu berhubungan dengan serigala..”
“Apakah Zila mau mendengarkan penyataan yang diberikan oleh orang tua ini?”, Nyonya Stevenson menatap Zila untuk meminta izin.
“Tentu ibu, ibu tidaklah pantas untuk meminta izin kepadaku seperti itu..”
“bagaimanapun juga, ibu takut jika Zila tidak siap menanggung segala pemikiran..ibu sudah bicara dengan ayah, kemungkinan pembantai itu adalah para Rogue.”
“rogue?”, Zila sempat mengingat sesuatu.
“apa Zila pernah bertemu rogue?”
“Pernah bu, waktu itu, setelah Zila memutuskan untuk mencari pedesaan, di hutan, Zila melihat pertarungan antara werewolf. Kedua werewolf disana menyebut yang lainnya sebagai rogue. Kedua werewolf itu bermata biru, sedangkan serigala liar yang disebut rogue bermata coklat dan bulunya lusuh.”
“sepertinya, pertarungan yang dilihat Zila waktu itu adalah pertarungan prajurit Saphire Moon dengan rogue...apakah Zila bersinggungan dengan rogue itu?”
“setelah Zila mengetahui pertarungan itu, Zila beranjak untuk pergi, namun rogue itu mengetahui dan kami sempat bertarung. Sampai akhirnya Zila kalah dan Vazo datang.”
“itulah kenapa Zila luka parah waktu itu?”
“Benar, bu..”
“Syukurlah Zila sudah tidak apa-apa..”
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] HEALER WOLF
Werewolf[END] Zila, seorang gadis lugu penuh sopan santun dan ceria yang tidak pernah mengenal lingkungan sosial sejak kecil karena ia tinggal didalam hutan bersama ayah dan ibunya. Namun, tak berselang lama ia hidup dengan damai, keluarga nya tewas dibanta...