Zila telah memutuskan untuk bergabung ke kelompok medis. Ia menghampiri perpustakaan kerajaan dan meminjam buku mengenai tanaman herbal. Setelah meminjam buku itu, ia pergi kekamar untuk menyimpannya dan mengganti bajunya menjadi lebih kasual. Lalu, ia pergi menuju tempat pelatihan bersama Raven.
Hari itu, pelatihan menggunakan panah. Zila mendapatkan skor tertinggi dalam pelatihan saat itu. Ia menjadi sorotan para prajurit lain dan juga kepala pelatih.
“Wahai prajurit yang setia, kemampuan panah mu tidak bisa diabaikan, apa kau setuju jika aku merekomendasikanmu kepada Alpha?”
Tidak ada jawaban dari Zila. Lalu prajurit lainnya berbisik kepada kepala pelatih dan memberitahukan bahwa prajurit itu bisu. Kepala pelatih berkata lagi, “cukup anggukkan kepalamu atau gelengkan kepalamu sebagai jawaban.”
Mendengar itu Zila berlutut dan menganggukkan kepalanya pelan.
‘Itu tidak masalah selama aku tetap memakai helm armor saat didepan Vazo’, batin Zila.
Setelah itu, mereka diperbolehkan kembali kerumah masing-masing. Didepan tempat pelatihan, Zila duduk bersama Raven setelah mengganti baju mereka.
“Raven, apa kau tau mengenai prasasti emas yang ada didepan istana?”, ucap Zila mengawali topik.
“Aku hanya tau sekilas, prasasti itu ditulis oleh leluhur Saphire Moon. Berisi kisah mengenai pertemuannya dengan Moon Goddess.”
“huruf apa yang digunakan?”
“hmm, kalau tidak salah, sepertinya yunani kuno.”
Mendengar itu, Zila terkejut dan menyadari.
‘Benar! Itu yunani kuno! Pantas saja aku tidak bisa membacanya’, batin Zila.
“Ada apa?”
“apa kau bisa membaca huruf yunani kuno?”, Zila menatap Raven yang kebingungan.
“Apa maksudmu? Jenis orang yang bisa membaca huruf yunani kuno hanya bisa terhitung jari.”
“hah? Lalu siapa orang yang bisa?”
“Aku tidak tau, mungkin anggota istana mengetahuinya, tapi aku yakin orang yang bisa membaca huruf yunani kuno, berada jauh dari peradaban kita.”
“....begitukah, baiklah.”
“Raven, apa kau bisa berubah menjadi serigala?”
“Tentu, ingin melihatnya?”
“mn.”
Segera setelah Zila meng-iya-kan, Raven berubah menjadi serigala berbulu abu-abu terang dengan mata biru yang menyala. Sosoknya terlihat begitu bercahaya dibawah langit yang mulai meredup. Zila mengambil inisiatif untuk membelai serigala itu. Hingga terdengar suara dengkuran halus dari serigala itu. Serigala itu berangsur mendekat dan meletakkan kepalanya di pangkuan Zila, menikmati setiap usapan di bulunya yang lembut.
“Aku ingin melihat wujud serigalamu, apa boleh?”, Raven berkata sambil menoleh ke arah Zila.
“....”
“Aku...tidak bisa...”, Zila melanjutkan.
“tidak bisa? Kenapa? Apa kau mempunyai semacam kecacatan? Aku tidak akan mempermasalahkannya”
“bukan.”
“lalu?”
“aku...”
“ya?”
“akusebenarnyamanusia”, Zila berucap dengan mata tertutup dan siap mendapat perlawanan.
“Oh, gitu.”
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] HEALER WOLF
Werewolf[END] Zila, seorang gadis lugu penuh sopan santun dan ceria yang tidak pernah mengenal lingkungan sosial sejak kecil karena ia tinggal didalam hutan bersama ayah dan ibunya. Namun, tak berselang lama ia hidup dengan damai, keluarga nya tewas dibanta...