LII

579 31 0
                                    

Zefian dan Shelila sudah kembali ke White Fence karena pembangunan nya sepenuhnya selesai. Mahkota milik Azila dan cincin sudah dipilihkan. Tongkat kemuliaan milik Saphire Moon juga sudah disiapkan. Pemberitahuan pernikahan sang Alpha dan pelantikan Luna disiarkan melalui perkumpulan warga didepan istana. Awalnya para warga bingung lalu tersadar jika Calon Luna mereka adalah Azila, seorang dewi serigala yang baik dan ramah kepada warga nya. Mereka menjadi tidak sabar melihat kenaikan Azila dan mulai bersorak gembira. Ditambah pemberitahuan jika Alpha mereka adalah seorang Dewa Serigala yang lahir dibawah berkah petir. Vazo dan Azila sedang memilih baju pernikahan dan pelantikan mereka. Bahan utamanya adalah kain putih dan batu Saphire biru.

“Vazo, bagaimana kita mengirim undangan itu? Apa perlu portal?”, tanya Azila.

“Aku baru saja memikirkannya, untuk sampai lebih cepat mungkin kita butuh portal.”

“Aku akan membuatnya besok”, Azila mengangguk.

Setelah mereka selesai mengurus pakaian, mereka memutuskan untuk berjalan jalan di sekitar karena hari masih sore. Terlihat semua rakyat sedang sibuk mengurus rumahnya. Mereka membuat sesuatu untuk bisa dihidangkan atau dihadiahkan saat pernikahan serta penghormatan.

“Semua orang sangat sibuk...”, ucap Azila.

“ya, mereka ingin mendapatkan hasil terbaik untuk calon Luna mereka”, Vazo berucap sambil tersenyum kearah Azila.

“a-ah, syukurlah, aku jadi lega mereka mau menerimaku”, Azila memalingkan wajahnya tapi mencuri pandang melalui sudut matanya.

“Aku sungguh tidak percaya jika hari itu akan datang”, lirih Vazo.

“sekarang kau tak perlu lagi berharap padaku karena aku yang akan datang kepadamu”, Azila tersenyum dan menggenggam tangan Vazo.

“U-um, ya, baiklah”, Vazo menutup mulutnya dan memalingkan wajahnya.
Mereka lanjut berjalan dan menyapa warga disana. Azila berjalan dengan penuh semangat sambil menggenggam tangan Vazo, sedangkan Vazo terus mengikutinya sambil tersenyum tipis.

“Zila, apa kau mau membuatkan teh passiflora lagi?”

“Kau ingin teh itu? Aku akan membuatnya untukmu.”

“Ya, atau kau punya rekomendasi teh yang bisa kau buat?”

“Calendula, Camomile, Lavender, pilih yang kau suka?”

“aku suka wangi lavender”, Vazo mengeratkan genggaman tangannya.

“Mhm, okay. Kita mampir ke kios Kina dulu?”

“Ayo.”

Mereka memutar arah dan pergi ke Kios Kinara.

Klingg!

“Kina!”, Azila berseru memanggil Kinara yang sedang menata bunga di sudut.

“Zila? Ada perlu apa?”, Kinara menghampiri Vazo dan Azila.

“Aku ingin membeli kelopak Calendula, Camomile, Lavender dan Passiflora. Masing-masing satu bungkus saja.”

“apa kau mau mengadakan acara minum teh? Kenapa banyak sekali jenisnya?”

Ahem, itu hanya untuk jaga-jaga jika ada yang ingin mencoba rasa baru”, ucap Azila sambil melirik Vazo yang hanya berdeham dengan sengaja.

“Ah gitu, aku faham, akan kusiapkan~”, Kinara terkekeh dan masuk ke pintu belakang untuk menyiapkan pesanan.

Azila berkeliling disana dan berhenti di sekelompok bunga mawar merah. Vazo mengekor dan berhenti dibelakangnya.

“Apa yang kau khawatirkan?”, tanya Vazo.

[✔] HEALER WOLFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang