LIII

2.1K 36 0
                                    

Seminggu berlalu sejak perencanaan pernikahan Vazo dan Azila. Kini semua orang memakai pakaian terbaik mereka dan hadir di tengah-tengah altar untuk menyaksikan awalan kehidupan baru Alpha mereka. Seluruh sudut ruangan dipenuhi dengan nuansa putih yang elegan. Dilengkapi dengan bunga lily putih. Kali ini, mereka memilih desain yang berbeda dari sebelumnya. Saat pernikahan Sang Beta, mereka memilih desain berupa kain putih sebagai hiasan, namun kali ini mereka menambahkan gantungan rantai dengan bermacam batu Saphire biru yang berkilauan.

Saat ini, semua orang sedang menikmati kesunyian di dalam altar. Menunggu mempelai wanita memasuki ruangan. Di panggung altar, Vazo berdiri dengan gagah dan yakin. Ia mengenakan 1 set pakaian berwarna putih dengan jas luar berwarna senada yang terkancing rapi. Disertai jubah putih selutut yang bertengger di pundak kiri nya. Terdapat ukiran emas disegala sisi serta rantai perak yang bergelantungan dengan manik Saphire Moon yang melengkapi. Ia berdiri disamping Tetua Rodier yang mengenakan pakaian panjang berwarna putih dan memegang sebuah buku tebal. Dibawah panggung altar, tepatnya disudut, berdiri Xavero yang mengenakan pakaian putih dengan jas biru panjang dibagian belakang, dilengkapi rantai dan benik perak. Disebelahnya, ada Zefian yang mengenakan 1 set pakaian abu-abu dengan jubah kehormatan berwarna putih disertai rantai emas yang menggantung disekitar dada nya.
Setelah cukup lama sunyi melanda, terdengar suara decitan yang cukup keras. Semua orang disana berdiri dan menghadap kearah pintu raksasa yang terbuka.

“Sang mempelai wanita sudah datang!”, seru prajurit yang menjaga.

Pintu raksasa itu terbuka lebar dan menampakkan 3 sosok wanita yang sangat anggun dan elok layaknya berlian. Ditengah, Azila berdiri sambil tersenyum hangat dengan menggenggam buket bunga lily putih ditangannya. Ia mengenakan gaun mewah berwarna putih dengan renda di bawahnya. Dilengkapi dengan glitter emas serta manik Saphire Moon disekitar pinggangnya. Gaun itu mengekspos pundak putih nya dan memperlihatkan kalung Saphire Moon miliknya. Ditangan kirinya, terdapat gelang token yang senantiasa melekat disana. Rambutnya digelung dengan poni depan yang tersisa dan menggelombang. Disisi kiri kepalanya, terdapat jepit rambut bordir putih dengan manik Saphire serta rantai mutiara yang bergoyang saat ia berjalan.

Disamping kirinya, ada Kinara yang memakai gaun biru dengan kain tipis yang melingkar di pundaknya dan bagian bawah yang terlipat dengan elegan. Dilengkapi dengan ikat pinggang berupa kain putih dan bagian atasnya terdapat ukiran perak. Rambutnya tergerai dan diikat sebagian ke belakang. Disisi kanannya, ada Shelila yang mengenakan 1 set gaun sepundak berwarna putih dengan bagian bawahnya yang membuka dan memperlihatkan lapisan kedua gaun berwarna abu-abu yang terlihat berkelip. Ia memakai sepasang sarung tangan bordir tipis perak dan rambut nya disampirkan melewati pundak kanannya dengan rantai emas yang melingkar di pelipisnya.
Ketiga wanita itu berjalan memasuki ruangan. Azila menaiki altar dan berdiri di sisi Vazo. Sedangkan Kinara dan Shelila berdiri di samping suami mereka setelah mengantarkan Azila ke panggung altar.
Azila dan Vazo saling menatap sejenak dan kembali fokus kepada Tetua Rodier yang sudah berdiri didepan mereka.

“Hamba akan mulai.”

Tetua Rodier membacakan kalimat-kalimat dari buku yang ia bawa. Lalu ia memberi keberkahan kepada Vazo dan Azila. Setelah itu, lanjut pada tahap pengucapan janji. Vazo dan Azila berhadapan satu sama lain. Dengan Tetua Rodier diantara mereka.

“Vazo Nicholas Stevenson, bersediakah anda menerima Azila Ravel Rosemarie sebagai istri sekaligus takdir selamanya, mencintai dan mendukung dalam kesempurnaan maupun tidak, dalam sadar maupun tidak, dengan sepenuh jiwa bahkan jika keberuntungan terputus?”, ucap Tetua Rodier.

“Saya Vazo Nicholas Stevenson, bersedia menerima Azila Ravel Rosemarie sebagai istri sekaligus takdir selamanya, akan mencintai dan mendukung dalam kesempurnaan maupun tidak, dalam sadar maupun tidak, dengan sepenuh jiwa saya bahkan jika keberuntungan terputus”, balas Vazo dengan tegas.

[✔] HEALER WOLFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang