KriiiiingKriiiing
Caca membelalakkan matanya, gadis itu melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 6.15 pagi. Ini hari pertamanya masuk sekolah.
Gadis itu berusaha melepaskan diri dari rengkuhan tangan seseorang yang sedang tidur dibelakangnya, "Regan, ish! Lepasin aku mau siap-siap."
Bukannya melepas, Regan malah mempererat dekapannya. Caca semakin kesal, gadis itu lalu mengambil bantal dan memukul wajah lelaki itu.
"Yang, sakit! Kenapa mukul?!" gerutu Regan mengucek matanya yang masih mengantuk.
"Lihat tuh anaknya udah bangun belum. Aku mau siap-siap, ini udah mau setengah 7, nanti telat."
Regan langsung membuka matanya lebar, lelaki itu bergegas mendekati box bayi yang berada didekat ranjangnya.
"Abang udah bangun hmm?" sapa lelaki itu pada anak laki-lakinya yang ternyata sudah bangun.
"Nenenenenen." Tangan bayi itu menggapai-gapai udara, ingin diangkat oleh sang papa.
"Abang haus ya? Mau mimi?" tanya lelaki itu dengan mengecupi wajah bayi gembul itu yang sedang tertawa.
Regan menoleh ke arah Caca yang masih duduk di tepi ranjang sedang memompa asi, "Yang, Elee mau mimi katanya."
"Ya bawa sini lah, cepet!"
"Marah-marah mulu, Yang," gerutu Regan.
"Ya kamu tuh biangnya!" kesal gadis itu.
Caca langsung menerima bayi laki-laki itu, ia melepas alat pompanya dan mulai menyusui Elysian, "Pelan-pelan sayang, gak ada yang minta kok."
"Jangan banyak-banyak ya, Bang. Sisain buat Papa." Caca langsung menatap tajam kearah Regan, sedangkan lelaki itu hanya menyengir.
Semenjak jadi ibu, gadis itu jadi semakin galak saja. Berbanding terbalik dengan Regan yang makin bucin.
"Aku bikinin sandwich ya, buat sarapan kamu. Kalo bikin nasi goreng kayaknya kelamaan, ribet juga makannya."
"Iya. Sekalian buat makan siang ya, Yang. Aku males ke kantin nanti." Regan tersenyum dan mengangguk.
Lelaki itu mengecup puncak kepala Caca dan pipi bayi yang masih menyusu, lalu setelahnya bergegas keluar kamar.
Oeekkk... Oeekkk... Oeekk...
Baru juga mau menutup pintu, ternyata bayinya yang satu sudah bangun. Regan bergegas menggendong bayi cantik itu.
"Cantiknya Papa udah bangun juga ya? Mau mimi?"
Bayi mungil itu hanya memeluk leher papanya erat, ia menyandarkan kepalanya. Masih mengantuk.
"Ave mimi pakek dot ya, biar Mama mandi."
"Ih gausah, masih ada waktu kok ini," ucap gadis itu ingin mengambil alih Averly tapi dijauhkan oleh Regan.
"Mandi sana, Ave kalo mimi kan susah lepasnya." Caca pasrah, memang benar kalau Averly lagi nyusu bakal susah banget lepasinnya, kalau sudah puas baru di lepas.
"Ngapain pakai selimut ke kamar mandi?"
"Ya menurut kamu aja kenapa!" ketus Caca.
"Orang gue juga udah sering liat semua, pake ditutupin segala," monolog Regan dengan suara pelan.
"Aku denger ya kamu ngomong apa!" sinis gadis itu dari pintu kamar mandi.
.caramella.

KAMU SEDANG MEMBACA
CARAMELLA [Sudah Terbit]
RomanceSequel Regantara. After they have Elysian and Averly. Baca dulu cerita Regantara biar paham tokohnya! Menjadi orang tua ternyata tidak semudah bayangan, banyak hal yang dilalui Caca sebagai seorang ibu muda. Tangis, bahagia, sedih, dan senang. Begit...