LIES (15)

431 40 17
                                        

***
CEONGDAM,DONG-SOUTH KOREA

Aku ingin bertemu dengan kekasihku." Ucap Jiyong santai, lalu pria itu tersenyum menggoda.
Namun Dara tak tergoda sama sekali. Ia juga tidak merespon apapun, hanya menatap Jiyong datar.

"Oh ya, sushi buatanmu enak. Kapan-kapan kau harus membuatkannya untukku." Ujar Jiyong.

Dara langsung menatap pria itu dengan ekspresi wajah berubah antara kaget dan senang.

"Kau... Suka? Sushi buatanku?"

"Hu,um." Jujur Jiyong.

"Kau tidak bohong?"

"Kenapa harus bohong? Kalau aku tidak suka pasti aku bilang tidak suka." Ujar Jiyong.

Mendengar itu senyum dibibir Dara muncul seketika, tadinya ia ingin membuang semua sushi yang ia buat karena sakit hati akan ucapan Seunghyun. Tapi pujian Jiyong yang terlihat tulus membuat ia mengurungkan niatnya untuk membuang sushi-sushi buatannya itu.

"Terima kasih, kau boleh keluar, aku takut tiba-tiba oppa kesini." Usir Dara halus.

"Hm, kapan kau ke rumahku?"

Dara menatap pria itu.
"Nanti aku akan mengabarimu."

"Oke, aku tunggu." Ujar Jiyong, lalu pria itu menangkup wajah Dara dan mengecup keningnya.
Lagi-lagi darah Dara berdesir dan muncul getaran aneh setiap kali Jiyong mencium keningnya.

Setelah memastikan tak ada yang akan melihatnya, Jiyong pun keluar dari kamar Dara.

Dara menyandarkan dirinya di pintu dan meremas dadanya.

"Ingat Dara, dia juga pria bajingan."

***

Disepanjang perjalanan ke rumah keluarga Seunghyun, terkadang Dara terdiam saat Seunghyun berceloteh dan mencoba mencari-cari pembahasan.
Wanita itu hanya sesekali saja menanggapi suaminya.

Pandangannya tak luput dari luar kaca jendela mobil, menurut Dara saat ini, itu adalah pemandangan terbaik daripada harus melihat wajah Seunghyun karena ia benar-benar muak dengan pria itu. Hingga pandangannya tertuju pada sekumpulan pengemis cilik yang tak jauh dari lampu lalu lintas.

Ia pun membuka kaca jendela dan memanggil anak-anak itu sembari tersenyum saat mobil Seunghyun berhenti karena lampu merah menyala.

"Kau mau apa Dara?" Tanya Seunghyun menatap istrinya itu.

Dara tidak menjawabnya, lalu ia mengambil kotak makanan yang berisi sushi-sushi buatannya di jok belakang. Sementara Seunghyun terdiam menatap Dara.

"Ini buat kalian, dibagi ya." Ujar Dara memberikan kotak makanan yang tadinya ingin ia berikan pada ibu mertuanya itu pada mereka.

"Yeayyyy!!"
Anak-anak kecil itu terlihat sangat senang sekali, membuat Dara tersenyum puas. Berbagi dengan orang yang membutuhkan memang memberikan kesenangan tersendiri untuknya.

"Terima kasih noona." Ucap salah seorang anak kecil yang usianya terlihat lebih tua diantara mereka dengan raut wajah antara senang dan terharu.

"Sama-sama, selamat menikmati." Ucap Dara tersenyum.
Lalu ia kembali menutup kaca jendela mobil sembari memandangi anak-anak yang menggemaskan itu dari kejauhan.

"Bukannya itu tadi buat eomma?" Ungkit Seunghyun saat lampu hijau menyala sembari menyetir dan melajukan mobilnya.

"Kita beli saja." Ucap Dara datar.

"Kenapa?" Tanya Seunghyun penasaran.
Kenapa Dara tiba-tiba berubah pikiran padahal tadi ia terlihat kekeuh.

"Bukannya tadi kau yang bilang kita beli saja?"

LIES (DARAGON) COMPLETE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang