LIES (24)

426 33 10
                                    


***

CAKESHOP, SEOUL

"Bangsat!!" Umpat Seunghyun setelah menceritakan permasalahannya pada Jiyong.
Kemudian ia kembali meneguk vodka nya.

"Selama 10 tahun aku bersamanya, aku baru tau bahwa dia selicik itu."
Ujar Seunghyun dengan kesal.

Sementara Jiyong menatapnya sebal, rasanya ia ingin memukul wajah sahabatnya yang tidak tau diri ini. Namun ia menahannya dan melampiaskannya dengan meneguk minumannya.

"Dia bukan Dara yang aku kenal lagi. She's not my angel anymore." Keluh Seunghyun.

"Kau yang membuatnya berubah bodoh!" Umpat Jiyong tertahan.

"Kau sendiri yang merubahnya." Ujar Jiyong pada akhirnya.

"Aku?"

"Ya, karena kebrengsekanmu." Ujar Jiyong membuat Seunghyun langsung menatapnya tajam.

"Aku brengsek? Hahahahahaha...
Look who's talking?"
Seunghyun tertawa seperti orang gila dan menatap Jiyong remeh.

"Sadar Ji, kau lebih brengsek daripada aku!" Balas Seunghyun.

Jiyong berdecak. Ia tak mau terbawa emosi akibat orang setengah mabuk ini sedangkan dirinya masih sangat waras.
Perasaannya memang tidak dalam kondisi baik karena Dara, tapi ia menahan dirinya untuk tidak terlalu banyak minum hingga membuatnya tak sadarkan diri.

"Aku tidak pernah mengatakan kalau aku pria baik-baik. Aku sadar aku brengsek! Tapi aku tidak akan pernah menyakiti hati dan perasaan orang yang aku suka, apalagi sampai mengkhianatinya." Ucap Jiyong.

"Hahaha... Memangnya kau pernah benar-benar suka dengan wanita?" Seunghyun malah meledeknya.

"Biar aku beritahu padamu Ji. Kalau orang sepertimu tidak perlu menikah. Kalau kau menikah, kau tidak akan bisa bermain-main lagi. Kau akan menyesal." Ucap Seunghyun asal-asalan.
Kesadarannya mulai hilang. Ia meneguk vodkanya lagi.

Jiyong pun menyeringai.
"Aku tidak sebajingan kau, hyung."

"Aku bajingan? Hahahaha..." Seunghyun tertawa terbahak-bahak.
Namun beberapa detik kemudian raut wajahnya mendadak berubah menjadi suram antara sedih dan marah.

"Aku memang bajingan sialan." Ujarnya sembari memijit pelipisnya karena merasakan pusing yang teramat dalam di kepalanya.
Ia terlihat mabuk berat.

"Aku tidak bisa hidup tanpa Dara. Sampai kapan pun aku tidak akan bercerai dengannya."
Ucapnya lalu ia terkulai lemas dan kemudian ia tak sadarkan diri.

Rahang Jiyong mengeras saat mendengar rancauan Seunghyun.

Bagaimana jika mereka benar-benar tidak akan bercerai?

Ini menjadi hal yang sangat ia khawatirkan. Apalagi sifat Dara tidak mudah ditebak.
Apa yang akan ia lakukan?
Apa yang akan ia rencanakan?
Ia tidak dapat memikirkannya lagi.

Ia pun menghela nafasnya lelah, setelah membayar tagihan minuman mereka, ia pun memutuskan untuk mengantar Seunghyun pulang ke rumahnya.

***

CEONGDAM,DONG-SOUTH KOREA

Dara tidak bisa tidur. Banyak hal yang mengganggu pikirannya malam ini. Berkali-kali ia mengubah posisi tidurnya namun tetap saja rasanya tak nyaman. Hingga akhirnya ia mendengar suara dering ponselnya tanda ada panggilan masuk.

"Jiyong." Gumamnya saat melihat nama pria itu di layar ponselnya.
Ia pun segera menjawab panggilan tersebut.

"Yeoboseyo."

LIES (DARAGON) COMPLETE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang