Rilis

506 53 21
                                    

Buah pisang buah apel
Gpp pen pantun aja 😉
.
.
.

"Jadi tanggal berapa sih rilisnya?" Tanya Mahalini pada Nuca yang tengah makan semangkuk mie instan rebus.

"K-katanya malah besok rilis." Balas Nuca dengan mulut yang masih mengunyah.

"Oalah, aku kemaren juga dibilang gitu sih, ternyata tanggal 7 Agustus bukan 8, karena kan Hits Records kalo upload selalu hari Jumat, kan?"

Nuca hanya mengangguk mendengar penjelasan Mahalini dan kembali fokus menghabiskan makanannya.

"Besok berarti ada live chat bareng gitu ga sih, Nuc? Kemaren Kak Dicky bilang gitu juga, katanya nanti ada live di IG nya Hits Records, besok kita ke studio juga."

"Oke." Balas Nuca singkat dan kembali menyantap mie di tangannya.

"Ih! Malah oke doang jawabnya!" Mahalini menatap Nuca dengan sedikit sebal.

"Mau?" Nuca menawarkan mie yang tengah ia makan kepada Mahalini, namun Mahalini dengan malas menggelengkan kepalanya.

"Kenapa?" Tanya Nuca.

"Udah kenyang." Balas Mahalini dengan malas.

"Abis makan apa emangnya?"

"Udah itu kamu abisin dulu, abis ini temenin aku nyalon, ya? Jadi kan? Kemaren kan janjinya gitu?" Mahalini bertanya, menagih janji yang Nuca katakan kemarin.

"Oh iya aku lupa,"

"Oke."

Mahalini menatap dirinya di kaca ponsel milik Nuca, melihat rambutnya yang sudah lumayan memanjang.

"Mau diwarnain coklat lagi sama mau di potong dikit deh, pasti gue tuh yang kek kek cantik membahana sampe seantero jagat raya!" Mahalini mengoceh sendiri di depan kaca ponsel Nuca, memuji dirinya sendiri, Nuca hanya sedikit tertawa mendengarnya.

*****

"Mau dibikin jadi coklat, Lin? Lah perasaan ini udah coklat, deh?" Tanya Vina, salah satu pegawai salon yang bekerja, bertanya pada Mahalini sembari memegangi rambut panjang bergelombang milik Mahalini yang dibiarkan terurai.

"Gapapa kak, bikin jadi biar gak terlalu nyala aja deh kak, kemaren banyak yang bilang ini terlalu terang." Mahalini membalas dengan menjelaskan alasannya kembali mewarnai rambutnya.

"Oh gitu,"

"Oke deh, biasanya juga kamu ngecat sendiri Lin? Haha." Tanya Vina lagi, dengan tangan yang mulai menyisir rambut Mahalini, sebelum membagi rambut panjang Mahalini tersebut menjadi beberapa bagian agar memudahkan ia memberi warna yang Mahalini maksud.

"Pengennya juga gitu kak, cuman aku agak trauma sih, waktu itu pernah nyoba bleaching sendiri, akhirnya rambutku warnanya kayak api gitu, kayak kebakaran, ga karuan deh!"

"Oh gitu? Ih kok bisa?" Vina bertanya dengan sedikit tertawa.

"Iya gitu dech, aku kan Mahalini si pemberani." Mahalini membalas dengan kembali sedikit menyombongkan dirinya, lalu tertawa.

"Sekalian dipotong?" Tanya Vina.

"Iya boleh, yang bawahnya aja, yang udah agak banyak cabang-cabangnya, kak." Balas Mahalini menganggukkan kepalanya.

"Oke deh!"

"Besok denger-denger single kamu sama Nuca rilis, ya? Iya ga sih? Apa kapan deh?" Vina kembali bertanya.

I Still Love You (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang