SALAM DARI BINJAI 🤘🤘🤘
.
.
."Putri suka makan sushi, gak?" Tanya Mama Serini pada Putri yang tengah asyik berbincang bersama Mahalini.
"Suka ma, suka kan kamu, Put?" Mahalini bertanya pada Putri menjawab pertanyaan sang mama barusan, mewakili Putri.
"Ya udah ini makan ya sekalian sama Nuca sama Lini, bertiga ya."
Mama Serini meletakkan beberapa kemasan plastik berisikan berbagai macam sushi yang tadi sempat ia beli.
"Makasih, Tante." Ucap Putri berterima kasih pada Mama Serini.
"Makasih, ma." Mahalini ikut mengucapkan terima kasih pada sang mama, dan dengan riang ia mulai membuka kemasan plastik yang membungkus sushi-sushi tersebut.
"Makasih banyak, Tante." Nuca ikut mengucapkan terima kasihnya pada Mama Serini.
"Sama-sama, abisin ya."
"Put, suka yang mana?" Tanya Mahalini pada Putri, menawarkan sushi ke tangan Putri.
"Gek,"
Mama Serini yang masih berada di kamar Mahalini memanggil anaknya, membuat Mahalini yang tengah duduk di lantai mendongakkan kepalanya, menyahuti panggilan sang mama.
"Kok manggilnya Putri sih, gek? Kan bukannya Putri lahirnya 99 kamu 2000? Mbak atau kak lah manggilnya, gek." Ujar Mama Serini menasihati anaknya.
"Ih mama, orang aku udah manggil mbak waktu itu, tapi disuruh manggil nama aja sama Putri." Mahalini menunjuk ke arah Putri yang tengah mengunyah sushi di tangannya.
"Eh ya udah deh, aku agak ga sopan juga, ya?"
"Aku manggilnya sekarang mbak aja, ya." Ujar Mahalini menatap ke arah Putri di sebelahnya.
"Nah gitu,"
"Mama tinggal dulu, ya."
Lalu, Mama Serini pergi meninggalkan ketiganya di kamar Mahalini. Mahalini, Nuca dan Putri kini tengah asyik berbincang-bincang sembari menyantap sushi yang diberi oleh Mama Serini.
"Aku lepas hijab aja, ya?" Putri berniat melepas hijab yang ia kenakan, karena tak ada orang lain lagi selain Mahalini dan sang adik di dalam ruangan tersebut.
"Ya udah mbak, gapapa." Mahalini mengangguk.
"Ih rambutnya mbak Put bagus! Itu tanpa nyatok, mbak?" Puji Mahalini menatap rambut panjang bergelombang milik Putri yang menurutnya sangat indah.
"Apaan nyatok, Lin! Ga ada paham juga aku gitu-gituan." Putri menggelengkan kepalanya.
"Tapi mbak Put selama pandemi gini kerjanya selain kuliah ngapain aja-
"Uhuk!"
"Uhuk!"
Mahalini yang tengah mengunyah sushi sekaligus berbicara pada Putri tersedak. Nuca yang berada di sebelahnya, dengan sigap bangun dari duduknya di lantai, mengambilkan gelas minum milik Mahalini yang masih tersisa air didalamnya, lalu memberikannya pada Mahalini. Mahalini dengan segera mengambilnya dari tangan Nuca, dan meminum air tersebut hingga habis tanpa ada sisa.
"Pelan-pelan, Lin." Putri menasihati Mahalini.
"Makasih, Nuca." Ujar Mahalini berterima kasih pada Nuca yang telah mengambilkannya air minum, Nuca menganggukkan kepalanya dan kembali melanjutkan makannya yang tadi sempat terhenti sejenak.
"Mau nanya apa Lin tadi?" Putri bertanya pada Mahalini.
"Oh itu, bentar mbak,"
Mahalini memberi isyarat dengan memberi unjuk kelima jarinya agar Putri menunggu dirinya selesai mengunyah sushi terlebih dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Still Love You (On Going)
AcciónBercerita tentang dua orang yang menjalin hubungan, namun pada suatu hari keduanya berpisah dikarenakan salah satu pihak diantara keduanya memilih untuk mengakhiri kisah mereka. Entah memang suratan takdir yang bergerak, atau memang kehendak Tuhan...