~Sigani jinado malhaji mothago
Mam sogeuro samkineun na
Mianhandago
Neol saranghandago
Jigeumcheoreom mideodallago
Neol anajulge du son jabajulge
Ne mami pyeonhaejil su itdamyeon
Nae modeungeol bachilge~Yaksok, EXO. Lagu untuk Aeris itu mengalun pelan disela earphone putih yang menggantung sebelah ditelinga kanannya. Gadis dengan setelan seragam SMA Pahlawan 05 itu masih setia duduk di halte dekat sekolahnya untuk mengunggu sang kakak yang akan datang menjemput siang ini. Sesekali bibirnya turut menggumamkan lagu dari salah satu boygroup Korea favoritnya itu. Matanya menunduk menatap kedua kakinya yang tak bisa diam. Begitu juga dengan jemari tangannya yang sedari tadi mengetuk-ngetuk bangku halte dengan ritme beraturan.
"Jenazah! "
Sapaan menyebalkan itu mampir ditelinga si gadis berambut panjang. Gadis itu, Jena, hanya menghembuskan nafasnya jengah.
"Serius nih gak mau balik bareng gue? " Tanya seorang laki-laki bertubuh proporsional bak model.
"Gak! Trauma gue. "Sarkas Jena.
Pasalnya, sepupu gilanya itu baru saja mengajaknya senam jantung tadi pagi.
" Ya elah, nyai. Tadi pagi tuh urgent. Makanya gue ngebut. Emangnya lo mau telat dihari pertama lo disini? "
Ya, Jena itu siswi pindahan kelas 10. Satu tingkat dengan sepupunya, Lucas.
Jena diam, tak berminat menanggapi pertanyaan Lucas. Ia masih kesal.
"Lo minta jemput abang lo? "
Jena masih bungkam.
"Ngambekan. Cepet tua lo. " Cibir Lucas.
"Ngimbikin. Cipit tui li. Cih! "
"Maap, deh.. " Pinta Lucas.
"Bulshit! "
"Gue traktir sbucks? "
"Gak! "
"McD? "
"Bosen."
"Es krim? "
"Emang gue cewek lo yang doyannya cuma es krim! "
"Es oyen? "
"Kok lo nawarin levelnya makin turun, sih?! "
"Ya lo gue tawarin sbucks gak mau. "
"Emang lo mampu? " Tohok Jena.
"Jleb banget atuh! "
"Mati aja lo sekalian?! "
"Ntar lo mewek-mewek lagi kalo kehilangan Adipati Lucas Dolken yang gantengnya gak bisa ditoleransi ini. "
Ingin sekali Jena menggiling sel-sel kepedean Lucas & mengirim hasilnya untuk diteliti ilmuwan astronomi. Siapa tahu Lucas saat balita terkontaminasi makhluk astral?
'TIN! '
Tapi, sebelum tangannya mencekik leher Lucas, seseorang datang menyelamatkan laki-laki itu dari amukan Jena.