'Tin! '
Jenna yang baru saja turun dari sepeda kayuhnya itu menoleh saat mendengar suara klakson motor tepat dibelakangnya.
"MORNING, BABY!! " Suara cempreng Yuqi menyapa indra pendengaran Jenna. Gadis dengan bando pulkadot itu tengah duduk diboncengan Lucas yang begitu tampan dan fresh pagi ini.
"Seger banget yang berangkat bareng pacar, giliran bareng gue aja kayak gembel kesurupan. " Cibir Jenna membuat keduanya tergelak.
"Kamu kayak gembel, kesurupan lagi. Ihhh.. Jeleknya pacar aku.. " Ucap Yuqi dengan kedua tangan yang memukul-mukul pundak lebar kekasihnya.
"Hahaha.. Iya, kamu juga, kok mau pacaran sama gembel kesurupan? Ohh.. Begonya pacar aku.. " Balas Lucas.
"Iya, ya? Bego kita, beb. "
"Bego tapi sayang. "
"Banget.. "
"Ekhm! Gue yang pinter tapi jomblo merasa terkucilkan disini. "
Lucas dan Yuqi kembali tertawa mendengar ucapan Jenna. Merasa menang atas si jomblo.
"Baperan, mbaknya. " Ucap Yuqi.
Jenna mendengus. 'Kalo bukan temen, gue setrum juga ginjal lo. '
"Ampun, Nyai. " Pinta Lucas. "Turun dulu, Qi. " Lanjutnya.
Yuqi menurut dan langsung turun dari motor besar Lucas. Laki-laki itupun pergi untuk memarkirkan motornya.
Jaket hitam milik Lucas yang melilit pinggang Yuqi guna menutup paha gadis itu yang terbuka saat naik motor tadi menarik perhatian Jenna.
"Jaket Lucas? "
Yuqi mengangguk lantas melepas dan memeluknya. "Gue suka banget sama jaket ini. Aromanya.. " Ia menghirup dalam-dalam aroma khas Lucas yang selalu menjadi candunya. "Lucas banget.. "
"Iya, Lucas banget. Kan nggak pernah mandi dia. "
"Gak mandi aja udah mirip Lucas Wong NCT. Gimana kalo rajin mandi? Ouchh.. Bye world.. "
Jenna memutar bola matanya malas. "Serah lo, Qi. Dasar bucin. Diputusin mampus lo. "
"Huft.. Biarkan jomblo menggonggong. "
Anjing, lah!
"Lo tuh belom tahu aja rasanya jatuh cinta. Gue khawatir, jangan-jangan, lo ditakdirkan jadi jomblo abadi. "
Jenna melotot. "Gue mutilasi juga si Lucas, biar lo yang jadi perawan tua. "
Yuqi meringis. "Just kidding, Na. Kejam banget lo mau mutilasi pacar gue. "
"Siapa yang mau mutilasi gue? " Lucas tiba-tiba berdiri disamping Jenna.
"GUE! " Semprot Jenna.
"Gue suka gaya lo. " Lucas mengambil alih sepeda Jenna dan membawanya menuju tempat parkir khusus sepeda. Salah satu kebiasaan Lucas setiap kali ia bertemu Jenna diparkiran saat sepupunya itu berangkat sendiri menggunakan sepeda.
"Gue kadang bingung. Lucas itu sepupu atau babu lo, sih?"
"Rangkap jabatan dia. " Jawab Jenna ngasal.
"Ngebabu banget kalo sama lo. Nurut banget kayak anjing peliharaan. "
Jenna hanya tertawa kecil menanggapi ucapan Yuqi. Apa yang sahabatnya katakan itu memang benar, hanya pemilihan katanya yang kurang tepat. Toh, Jenna tidak menyuruh Lucas, kan? Lucas saja yang selalu peka dengan apa yang Jenna butuhkan.
Lucas bagai seorang kakak untuk Jenna. Padahal seharusnya
Jenna lah yang menjadi kakak karena Lucas adalah anak dari adik ayahnya. Tapi, karena laki-laki itu merasa harus melindungi Jenna, maka tanggung jawab sebagai kakaklah yang tertancap di hatinya. Sikapnya pun layaknya seorang kakak laki-laki pada adik perempuan kesayangannya. Walau Lucas sangat-sangat menyebalkan, tapi tak bisa Jenna pungkiri bahwa ia sangat menyayangi sepupunya itu.