ALDEJUNE 43

32 4 0
                                    

"Kau melakukannya lagi, Aro. "

Lelaki itu tersenyum sendu. Hari hampir gelap dan ia masih belum bosan menghirup udara luar. Kakinya tak mengenal lelah. Hanya matanya yang berubah abu-abu, tanda energinya sedang tidak full.

"Kau hanya akan membuang-buang tenagamu membantu gadis itu. Sudah ku bilang, dia bukan mate mu. " Ucap makhluk kecil itu lagi.

"Lantas siapa mate ku? " Jengah Aro. Makhluk kecil disampingnya ini selalu memarahinya saat ia membantu vamate(calon mate)nya. Ah, bukan. Bukan vamate. Itu hanya dugaan Aro.

Tunggu, biar ku jelaskan siapa itu Aro, makhluk kecil, dan vamate yang masih dalam pencarian itu.

Namanya adalah Arzachel Crescent. Seorang Guard dari klan Crescent. Cahaya bulan adalah makanan utamanya. Diusianya yang ke 999 tahun, saatnya Arzachel untuk mencari matenya, pasangan hidupnya. Dan menurut Wooby, siluman rubah kecil yang selalu mengintilinya itu, matenya adalah gadis manusia.

Jadi, Arzachel bukan manusia? Entahlah, bisa dibilang begitu.

Guard klan Crescent adalah pemegang keamanan istana negri Devilafoxy.

"Hatimu yang memilih. "

Selalu jawaban itu yang terlontar dari mulut Wooby tentang siapa mate Arzachel.

"Kau_"

'BLUP!'

Wooby menghilang saat ia tahu Arzachel mulai kesal padanya.

Arzachel berdecak sembari terus berjalan. Tudung hoodienya ia biarkan menutupi kepala. Auranya gelap seakan tak ingin diganggu. Ia bosan. Menunggu sinar bulan sempurna malam ini terasa begitu lama.

'BLUP! '

"Siap-siap." Wooby tiba-tiba muncul. Tapi belum genap 2 detik, rubah merah jambu itu kembali menghilang.

Arzachel tak ambil pusing sampai sesuatu berwarna hitam melewati kakinya. Mungkin tikus got.

"Permisi, permisi. Maaf. "

Tubuh Arzachel terdorong kesamping saat seorang gadis berlarian di trotoar, mengejar hewan berbulu tadi.

"Kayak nggak asing. " Gumamnya tanpa sadar menghampiri gadis yang kini berhenti di toko bunga. Sepertinya hewan berbulu itu menyusup ke dalam semak hias yang tumbuh disamping toko.

"Bisa gue bantu? " Tawar Arzachel.

Mendengar ada yang menawarkan bantuan, gadis yang tadinya sibuk mengarahkan senter ponsel kearah semak pun refleks berbalik.

"Astaga! " Kagetnya. Ia diam sebentar seakan berdamai dengan apa yang ia lihat.

"Anjir! Ngagetin aja lo! Dasar kunti! " Gadis itu bersungut kesal.

"Gue cowok. "

"Ya terus apa?! Kunto?! "

Melihat gadis di depannya masih sewot, Arzachel berdecak. "Turunin senter lo. Sakit mata gue. "

Mata gadis itu menyipit, menatap intens lawan bicaranya. "Lo pake softlens, ya? "

Arzachel hanya diam.

"Cowok kok pake softlens. Biar apa coba? Dih! Sok keren banget! "

Telinga Arzachel panas. Seakan dari ucapan gadis cerewet ini terpercik ribuan cabai rawit kering.

"Gue balik. "

Nah, ngambek, kan?

"Eits! " Gadis itu menahan lengan Arzachel.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 10, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALDEJUNETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang