(In the dream..)
"Napa lo? Tumben banget nyariin gue. "
"Seminggu ini pacar gue nggak ada kabar. Gue khawatir sama dia. "
"Lo susulin aja ke rumahnya. "
"Gue takut ganggu privasi dia. "
"Cuma buat mastiin keadaan aja menurut gue. "
"Oke, gue berangkat. Lo jaga rumah baik-baik. "
"Halo, bang."
"Maaf ini_"
" Ini nomor abang saya, anda siapa? "
"Maaf, kami dari pihak kepolisian memberitahukan bahwa saudara anda mengalami kecelakaan dija_"
'Brak!'
"Kak Jun. " Jenna menepuk-nepuk pipi Aldejune yang bergumam kecil dalam tidurnya.
Dahi berkerut dan keringat dingin yang turut mengalir menandakan laki-laki itu tengah bermimpi buruk.
Aldejune bangun dengan nafas yang memburu hebat. Matanya yang merah berair menatap nyalang Jenna yang berdiri di samping bangkarnya.
"Kak Jun kenapa? Mimpi buruk? " Tanya Jenna lembut. Tangannya merapikan rambut Aldejune yang sedikit berantakan.
Tatapan nyalang itu berangsur meredup hingga kembali terpejam.
'Mimpi itu lagi. '
"Lo nggak ngasih tahu orang tua gue, kan?" Tanya Aldejune kembali menatap Jenna dan dibalas gelengan kepala oleh gadis itu.
"Nggak kok. Seperti yang kakak minta. "
Kemarin Aldejune meminta Jenna dan Kun untuk tutup mulut tentang keadaannya pada orang tuanya yang sedang berada di luar kota.
Hari ini, hari kedua Aldejune dirawat di rumah sakit dengan Jenna dan Kun yang menjadi pelayan dadakan si tuan muda.
"Sekolah. "
"Sekolah?! Nggak, nggak boleh. Kakak kan masih sakit, masih lemas gitu. Masa mau sekolah. "
Aldejune menghembuskan nafas kasar. "Maksud gue, hari ini lo sekolah? "
Jenna nyengir kuda. "Oh? Itu maksudnya. Hehehe.. Maaf atuh.. Habisnya kak Jun kalo ngomong singkat plus datar banget kayak_"
"Kayak apa? "
"Kayak perjalanan cinta kita.. Hiw hiw hiw.. " Niat menyindir tapi yang disindir hanya menatap tanpa ekspresi.
Dan berakhir Jenna malu sendiri.
"Iya, aku mau sekolah. Masa udah cantik gini nggak sekolah. " Ucap Jenna setelah kewarasannya kembali.
"Buku lo? "
"Entar dibawain sama Lucas. Ya udah, aku berangkat dulu ya, kak. "
Aldejune diam mengiyakan.
Kayak prawan gak sih? Diam artinya iya?
Laki-laki itu lantas bangkit dari posisinya, menyibak selimut yang menutupi separuh tubuhnya, dan bergerak turun dari bankar.
"Kak Jun mau ngapain? Nganterin aku? Udah nggak usah, aku bisa berangkat sendiri, kok. Kakak kan masih sakit gara-gara aku. So, please jangan bikin aku makin ngerasa bersalah sama kakak. Entar kalo_"
"Gue mau ke kamar mandi. "
'Lah? Sialan, gue udah ngomong panjang sampe Tok Dalang move on dari opah ternyata cuma salah paham. Maluku di Ambon kalo gini mah!!'