Jenna kalang kabut setelah menerima chat dari Aldejune saat bel pulang berdering.
📨: Mas Utomo
|Plng kermh Q, ktmu mmyMmy? Mimi peri👼?|
Mummy👻?||Mommy😒
Ooo.. Mama mertua😅 |
|Barng q
Oghey 😉|
ASWJKFCBJG! Jenna kesel! Masalahnya penampilan gadis itu sekarang agak melenceng dari kriteria menantu idaman. Wajah glow up maksimal karena minyak yang diproduksi saat ia tidur di jam terakhir, karena kecapekan abis bersihin lab komputer sebagai hukuman dari Aldejune. Walau tetap cantik, tapi Jenna ilfeel sendiri lihat komuk bantalnya. Akhirnya ia mutusin buat merendam wajahnya diwastafel biar kelihatan seger. Alhasil, aksinya itu bikin heboh toilet cewek karena dikira mau bunuh diri. Rambut bagian depannya juga agak basah karena tadi sempat kecemplung air.
"Kenapa pipi kamu? " Tanya Aldejune. Ia baru saja kembali setelah menitipkan sepeda Jenna pada satpam jaga hari ini.
Jenna cemberut, "Tadi tidur di kelas bantalan pake tangan. Bangun-bangun pipi aku kebas kena jam tangan. Bekas kayak gini lagi, kelihatan banget. Mana mau ketemu mama kakak. Ih.. malu banget.. "
Aldejune tersenyum kecil melihat wajah dongkol Jenna.
"Ntar kalo mama kakak ilfeel sama aku gimana? "
"Ck, alay. Masuk. " Aldejune membuka pintu penumpang bagian depan. Jenna masuk dan duduk dengan tenang setelah Aldejune menutup pintu itu.
"Firstly, gue duduk semobil sama kak Jun sebagai pacarnya. " Jenna cekikikan sendiri. Tapi sedetik kemudian kepalanya tolah-toleh mencari si pemilik mobil. Nihil, Aldejune tak terlihat. Tak ambil pusing, Jenna mengeluarkan ponselnya dan berselancar di dunia maya, sampai tiba-tiba pintu kemudi terbuka.
"Kakak abis dari mana? "
Aldejune melirik kursi belakang. "Jemput dia."
Jenna baru sadar ada seseorang selain dia & Aldejune disini.
"Loh, kak Dhea? "
Dhea tersenyum, "Hai, Na. Bolehkan aku nebeng pulang bareng? Mau kerkom sekalian soalnya. "
"Boleh dong, kak. Lagian ini kan mobilnya kak Jun, bukan aku. "
"Ya tapi kamu nyonya besarnya. Tadi ya Na, Melvin tuh bilang gini 'Entar kalo Nana nggak mau semobil sama lo, lo harus turun. ' Ngeselin banget kan cowok kamu itu. "
"Masa kak Jun bilang gitu? "
Dhea mengangguk mantap, "Melvin tuh posesif banget sama pawangnya. Apalagi kamu pawang pertama dia. Siap-siap aja hari kamu dibikin ribet sama dia."
Smentara dua kaum hawa itu terus menggunjingkan objek yang sama, Aldejune hanya diam. Asal Dhea tidak bicara berlebihan tentangnya, Aldejune tenang-tenang saja. Ia mulai menjalankan mobil keluar sekolah.
"Kakak tadi kenapa sampai digendong kak Jun ke UKS? "
Dhea menanggapi pertanyaan Jenna dengan rasa bersalah. "Sorry banget ya, Na. Itu tadi aku_" Dhea berbisik, "Nyeri datang bulan. Tapi tenang aja, aku bohong ke Melvin kalo maghku kambuh. Ya kali aku jujur ke dia, kan malu. "