ALDEJUNE 13

29 8 0
                                    

(TYPO BERTEBARAN!!
AWAS! MENYESATKAN! )

🌱🌱🌱

Tak bisa Aldejune pungkiri, ia benar-benar ingin melaporkan Grace kepihak sekolah kalau saja senyum sendu Jenna tak menghantui pikirannya. Aldejune tak tega untuk tidak menuruti kemauan gadis itu. Ia rasa, Jenna masih terlalu sensitif menyangkut masalah orang tua. Dan Aldejune maklumi itu.

'Cklk'

Pintu ruang OSIS terbuka menampilkan sosok Kun yang masih berseragam lengkap. Berbeda dengan Aldejune, jas navy kebanggaannya kini bertengger malas disofa.

"Gimana? " Tanya Aldejune to the point.

"Clear. Tapi Grace tetap diskors seminggu. "

Memang harusnya begitu. Setidaknya, Grace tetap mendapat balasan perbuatannya.

"Gue penasaran. " Suara Kun memecah keheningan. Walau Aldejune tak menanggapinya, Kun tahu sahabatnya itu adalah pendengar yang baik.

"Sebenarnya, apa yang bikin Jenna nyembunyiin masalah ini dari orang tua Grace? "

Seperti firasat Aldejune, Kun pasti menanyakan hal ini.

"Dia gak mau nyusahin orang tua Grace cuma gara-gara masalah ini. "

"Seklise itu? " Tanya Kun setengah tak percaya.

Aldejune hanya mengangkat bahunya.

"Tapi, Grace nggak ngancem Jenna buat nutupin semuanya, kan? "

Aldejune berfikir sejenak.

Argumen Kun 90 % mungkin terjadi kalau Grace adalah tipe orang yang menjunjung tinggi reputasi baik di depan khalayak umum. Tapi sayangnya, Grace Deolan bukanlah orang seperti itu. Ia adalah diktator. Reputasi buruk bukan masalah selagi ia bisa mendapat apa yang ia mau.

"Gue rasa nggak. " Jawab Aldejune.

Sebenarnya bukan masalah ini yang ingin Kun tanyakan. Ada hal lain yang menggelitik hasratnya untuk dilontarkan pada Aldejune. Tapi saat ia pikir ulang, untuk apa ia menanyakan sesuatu yang ia sendiri sudah tahu jawabannya. Bahwa Aldejune masih menyukai Jenna.

Sementara itu Aldejune sendiri belum menyadari akan rasa lama yang kembali bersemi di hatinya. Rasa yang membelenggunya pada masa lalu. Antara cinta dan benci. Masa-masa cinta monyet yang entah mengapa begitu bertahta dalam kehidupan percintaannya. Rasa yang sempat membutakan hatinya yang tersakiti karena diputuskan tanpa alasan oleh Jenna. Memang bukan seharusnya ia yang sakit. Tapi, skenario Allah lebih indah. Ia yang ditempatkan di posisi itu. Sebagai 'pemain pengganti'.

Dulu Jenna sempat menghilang beberapa waktu. Membuat seseorang khawatir. Dan dengan bodohnya Aldejune memberi saran. Saran yang kini membuatnya sering terbangun tengah malam hanya untuk menangis. Sejak saat itu, Aldejune membenci Zhafira Jae Nazwa.

Tapi, ada suara lain dalam hati kecilnya. Mengikis kebencian itu dengan cinta.

'Tok tok tok'

Suara ketukan pintu menarik perhatian Aldejune dan Kun.

"Masuk." Ucap Kun mempersilahkan.

ALDEJUNETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang