ALDEJUNE 03

38 10 2
                                    

🌱🌱🌱

"Kali ini dari mana lagi? " Tanya pria paruh baya itu.

"Tadi nggak sengaja ketemu di jalan. Saya kira cuma kecebur got. Tapi pas saya perhatiin lagi, ternyata jalannya agak pincang. " Jelas Jenna. Guratan cemas tercetak jelas di wajah cantiknya.

"Dia kenapa dok? " Tanyanya kembali.

Sang dokter tersenyum teduh.

"Kamu nggak perlu khawatir, kaki belakangnya cuma lecet sedikit seperti bekas gigitan anjing, sebentar lagi dia pasti pulih."

"Alhamdulillah.. Makasih ya, dok. " Ucap gadis itu tulus.

"Keadaan kucing yang kemarin gimana, dok? Udah baikan belum? "

Jenna, gadis pecinta kucing itu memang sering membawa kucing jalanan atau kucing-kucing lain yang terlantar dan terluka untuk dirawat di klinik Gadjah Mada, klinik sekaligus rumah bagi hewan-hewan yang kurang kasih sayang milik dokter Ahmad.

Masih dengan senyum teduhnya, dokter Ahmad berujar. "Sudah, tadi pagi dia dipindahkan ke ruang pemulihan. Kamu mau lihat? "

"Boleh. " Seru Jena lantas melangkah mengikuti dokter Ahmad.

🌱🌱🌱

(At Jena house,19.50)

'Ting tung ting tung'

Suara itu menggema di seluruh sudut rumah, memaksa Jenna yang tengah tengkurap di atas kasur kesayangannya untuk bangkit. Ia berlari menuruni tangga secepatnya untuk sampai dipintu depan. Tak rela meninggalkan dramanya terlalu lama.

"Hurry up! Hurry up! Hurry up! " Gumamnya semangat.

Karena dirumah tante Lydia tidak menggunakan jasa ART. Maka, sebagai anggota keluarga termuda, Jenna sadar diri dengan tugas menyambut tamu.

Tapi saat matanya menyorot kearah pintu utama, seketika ekspresinya berubah datar.

Disana berdiri sepupunya dengan wajah dongkol & kakaknya yang tengah meminum susu kotak ukuran kecil. Memang tak ingat umur kakaknya satu itu.

"Kan gue kesel, jing! " Sungut Lucas.

"Srrrrttt. " Revan menyedot kuat susu kemasan itu seperti tak rela jika ada satu tetes pun yang tertinggal.

"Gue abang lo, kunyuk! Bukan anjing lo! " Damprat Revan.

Bungkus kotak dalam genggamannya pun melayang indah ke wajah menyebalkan Lucas.

"Ya sorry, bang. Kelepasan gue. " Lucas mengusap-usap hidungnya yang agak basah entah terkena sisa susu kotak itu atau air liur Revan yang menempel disedotan yang entah sekarang dimana rimbanya.

Jenna mendengus malas. Sia-sia sudah perjuangannya.

"Tahu gini mendingan gue pura-pura budek aja. " Gerutunya lantas balik kanan kembali ke kamar.

"JENNAAA!! " Teriakan dahsyat Lucas berhasil membuat Jenna oleng dan hampir terjatuh saking kagetnya.

"Beneran budek kan gue. " Jenna menggosok-gosok telinganya, sedangkan Revan yang berada dalam radius dekat saat Lucas meledak hanya bisa memiting kepala cowok yang lebih tinggi dari nya itu.

" Eh_eh? Ampun, bang. Refleks gue. " Revan pun melepaskan pitingannya dan berlalu meninggalkan Lucas dan Jenna.

"Apaan?" Tanya Jenna datar, ia malas berurusan dengan makhluk semacam Lucas.

ALDEJUNETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang