🌱🌱🌱
Sisa-sisa gerimis yang sesekali menetes bersama terpaan Angin malam membuat Jenna berkali-kali menggosokkan kedua telapak tangannya dan memasukkannya kembali ke dalam saku hoodie NCIT abu-abu milik Revan yang ia pinjam.
Gadis itu sedang dalam perjalanan pulang dari apotik yang terletak tak jauh dari rumahnya.
Sesekali ia harus menepi menghindari percikan dari genangan air saat ada kendaraan yang lewat.
Ditangan kanannya tergenggam satu kantung plastik berisi beberapa obat demam untuk Revan, kasa, plester, serta obat merah untuknya.
~Gateun naraye taeeonnaseo
Gateun eonneoro mareul haeseo
Cham haenguniya
Cham dahaengiya
Sesange dangyeonhan geon eopseo~(EXO-Lucky)
Earphone kesayangannya itu menuntun Jenna bersenandung.
Earphone.
Gadis itu tersenyum kecil mengingat siapa pemilik benda mungil berwarna putih ini.
Jenna dan Aldejune.
Ya, dirinya dan Aldejune adalah pemilik sah earphone hasil patungan dari sisihan uang jajan mereka waktu SMP.
Jenna terkekeh pelan mengingat 'kealayan' cinta monyetnya bersama Aldejune dulu.
'Zrashh'
"WOY SIALAN! TANGGUNGJAWAB GAK LO! BAJU GUE KOTOR, NIH! "
Teriakan Jenna yang super kencang itu terbukti ampuh. Nyatanya, sekarang si pengendara motor dengan pakaian serba hitam itu berhenti beberapa meter di depan genangan air yang terciprat ke arah Jenna.
Gadis itu dengan langkah berdentum menghampiri si pengendara motor sialan.
'Tuk tuk tuk'
Ketukan dengan ritme tak sabaran itu Jenna layangkan pada kaca gelap helm dengan merek ternama milik orang itu.
"Woi! Tanggung jawab lo! Lihat, nih! Baju gue, celana gue, kotor semua gara-gara lo! Kalau nggak bisa naik motor tuh nggak usah sok sok-an ngebut! Ngerugiin orang tahu!"
Dada gadis dengan kuncir kuda itu naik turun menandakan luapan emosinya.
"Lihat! Obat-obatan gue jadi nggak steril lagi, kan! Nyebelin banget, sih! "
Masih tak ada respon dari si cowok.
"Sialan banget, ya, lo! Eh, kampret! Buka nggak helm lo! Cupu! Atau jangan-jangan lo jelek, ya? Atau tompelan? Makanya lo gak berani buk_"
'Klik'
Jenna kicep saat kaca gelap itu terangkat cepat. Dia yakin 1000% bahwa wajah yang tersembunyi dibalik helm mahal itu sangatlah tampan. Terbukti dari mata elang yang menyorotnya datar.
Gadis itu langsung bisa merasakan aura berat yang bisa menipiskan oksigen di sekitarnya.
Jenna kekurangan pasukan oksigen untuk mengaktifkan kembali paru-parunya.
