Seluruh podium tampak sudah penuh dengan penonton, suara gemuruh sudah menggema memenuhi ruangan. Ya hari ini adalah pertandingan basket di ajang bergengsi yang setiap tahunnya pasti diadakan, dan SMA Garuda memenangkan 2 pertandingan itu berturut urut. Kalau kali ini menang itu akan menjadi sejarah bagi mereka.
Tampak para cowok ber jersey merah biru itu mulai memasuki lapangan secara berderet dan tentu saja langsung mendapat teriakan histeris para penonton.
"SEMANGAT VAN KITA DISINI!"
Teriak ketiga sahabatnya. Dan ketika vano mengedarkan pandangannya bertapa terkejutnya dia melihat seluruh anggota Alaska hadir untuk menyemangati vano. Dan satu penonton berhasil mengalihkan pandangannya. Cewek berambut pendek memakai bluse putih dan celana jeans serta topi putih yang melekat di kepalanya. Vano tampak tersenyum merekah lalu hilang.
Peluit pertandingan akhirnya berbunyi, dan bola kini melambung tinggi, kedua kapten tim mulai merebut bola.
Tistha tampak mendengus kesal karena kehadirannya tampak tak di gubris oleh vano, bahkan dia yang memintanya untuk hadir dan berada di podium paling depan.
Poin pertama langsung tercetak untuk sma garuda. Suara penonton tampak bergema kembali.
Kini vano sedang mengdribling bola dan lawan menyerobot bola itu kasar sehingga vano tersungkur di lantai.
"Woy, jangan main kasar lo!" Teriak salah satu anggota alaska.
Vano berdiri dan berusaha menahan emosinya.
"Lo nggak papa kan van, masih bisa lanjut?"
Vano hanya menganggukan kepalanya. Namun yang membuat vano kesal adalah kapten tim basket dari SMA Sebyok seperti mengejeknya dengan ber semirk. Vano lalu menengok ke arah tistha. Tistha hanya menggelengkan kepalanya tanda bahwa dia tidak boleh emosi.
"Gue yakin pasti mereka udah ngrencanain sesuatu!" Ujar bryan berkancah tangan sambil menunjuk ke podium di sebrang yang terlihat sudah ada beberapa anak Atlantis disana.
"Jangan terprofokasi yan, kita harus tau cara mereka bermain kayak gimana!" Ujar savi.
Skor kini berada di ujung dan sma garuda hampir memenangkan pertandingan hanya terpaut beberapa angka dari sma sebyok.
Dan kapten tim dari sma sebyok seperti sudah merencanakan sesuatu. Beberapa anak mengghadang vano. Mata vano kini menajam berusaha mencari celah untuk mengakhiri pertandingan kali ini. Namun justru salah satu dari mereka menerobos menghantam tangan vano dengan keras. Dia tampak kesakitan.
"VANO!" Teriak tistha dari tempatnya. Tentu saja vano mendengar suara itu.
Dari sebrang podium Daniel tampak terkejut, adiknya meneriakan nama vano.
"Tistha"
"Niel, kok tistha bisa ada disana, bukannya udah lo larang buat dateng?" Savana tampak tidak trima atas kehadiran tistha untuk mendukung vano.
"WOYYY, MAIN KASAR LO! ANJ***" Seluruh anggota Alaska kini mulai tak trima atas perlakuan tim lawan.
"Bang gue yakin vano bakal di incer!"
"Gue yakin vano bisa hendel ini!"
Vano mulai tak terkontrol emosinya dan mendatangi kapten tim dan mencengkram jersey yang dia kenakan.
"Kalo lo punya dendam sama gue, selesaiin bukan disini!" Vano lalu melempar kapten tim lalu pergi. Akhirnya time out pun diminta.
"Van lo nggak papa kan, gila mereka bener bener kasar mainnya!"
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVANO [ SUDAH TERBIT ]
Teen Fiction(SUDAH TERSEDIA DI TOKO OREN DAN SUDAH BISA DI PO, BISA JUGA DI ORDER VIA INSTAGRAM @FIRAZMEDIA.PUB ATAU KLIK LINK DI BIO) [PO HANYA BERLANGSUNG MULAI TANGGAL 26 OKT - 9 NOV 2023, BURUAN CEK TOKO OREN, HUST BANYAK BANGET PLOT TWIST YANG DI SUGUHKAN...