KENAPA HARUS KISS?

756 31 0
                                    

Elvin tampak sedang duduk menikmati coklat hangatnya di depan tenda. Dan axel mulai duduk di sampingnya, sontak elvin langsung melotot ke arah axel, sampai sampai ia tersedak minumannya.

"Ukuh uhukk"

"Nggak papa kan?" Tanya axel sambil mengelap sisa minuman di bibir elvin.

"Kenapa natapnya gitu, ada yang salah?"

Elvin langsung menggeleng kuat.

Sementara yoga dan bryan sedang heboh mendapati axel yang mendekati elvin.

"Oy anjir yog yog, gw nggak salah liat kan, gw nggak halusinasi kann anjirrr, cowok kull sedunia deket ama cewekk, mana itu elvin temennya tistha kann? Allahumaa"

"Busett iya axel yan, yan axel!"

"Gw tau blokk"

"Itu beneran, ini pada gimana konsepnya kok ngagetin yahh, ahhh keduluan lo yann, tuhh axel aja dah punya cewek lo mana?"

"Ngaca lo gugug, lo mana ceweknya, kalo ngomong mulutnya minta di kuncir"

"Tapi itu ngapain deket doang? Yan jangan jangan?"

"JADIANNN!" Teriak mereka heboh.

Sontak elvin dan axel langsung menatap mereka, bryan dan yoga langsung masuk ke dalam tenda dengan gugup.

"Ahh lo si yog, kenceng banget ngomongnya!" Bryan malah menyalahkan yoga.

"Lo ngapain nggak triak? Bisu? Lu juga kenceng goblog!"

"Udah diem ah yog, ntar ketahuan kalo kita lagi gibahin mereka!"

Sementara elvin sedang gugup sekarang.

"Kok nggak pake jaket?" Tanya axel.

"Hah?"

"Jaket"

"Ohh, ehehe nggak bawa, cuma bawa ini doang"

Axel lalu melepas hoodienya.

"Pakek"

"Nggak, lo aja, lo juga pasti dingin kan, pake lo aja xell, gue nggak papa kok!"

Axel diam menatap elvin.

"Yaudah iya iya gue pake" dia tau tatapan axel memaksanya.

"Jan kecapean"

Kata singkat namun bisa membuat elvin sesak nafas seketika, dan tanpa pamit axel pergi ke tendanya. Dia tak sadar kalau coklat panasnya sekarang berubah menjadi dingin.

Dan yaaa elvin melihat tistha kembali bersama vano.

"Kalo butuh apa apa ngomong, kalo sakit bilang!"

Tistha langsung membekam mulut vano.

"Iyahh diem bawel banget sihh vanoo, udah masuk ke tenda yah!"

"Ohhh ngusir ceritanya"

"Iyah ngusir, hush hushh pegii pegii!"

Sebelum pergi vano memeluk dan mengusap pucuk kepala tistha.

"Istirahat"

Setelah itu vano pergi, sementara tistha masih mematung. Saat ia membalikan badannya dia mendapati temannya dengan mulut terbuka. Tistha langsung menutup mulut elvin.

"Lo kenapa?"

"Gue kira gue doang yang baper baperan, ternyata lo sama vano lebih cocouiitttt"

"Apaan sihh. Gue tinggal dulu yah vi, mau siapin acaranya"

DEVANO [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang