Tampak semua anak SMA GARUDA sudah baris rapi di halaman yang luas.
"BARIS YANG RAPI!!"
Kata salah satu guru yang tampak berwajah galak. Di ketahui namanya adalah Sapto, Suprapto sebenarnya, guru fisika dia hanya mengajar di kelas jurusan IPA.
Itu sebapnya anak IPS banyak bersyukur tidak dapat menemuinya di kelas. Tapi upacara hari senin adalah momen paling tidak di sukai anak IPS. Paslanya Sapto kerap kali menegur anak IPS.
Banyak yang tidak menyukainya karena model mengajarnya membosankan dan susah untuk di mengerti. Bahkan dia sangat galak.
"Hey, Vono, baju kamu itu. RAPIKAN!"
Sementara Vano yang mendapat perintah itu hanya bisa melongos kesal.
Bagaimana Sapto tidak menegur Vano. Seragamnya di biarkan tidak terkancing dan tidak di masukan sementara di dalamnya hanya memakai kaos hitam polos.
Segera Saja Vano merapikan seragamnya.
"Siap grak!"
Aba aba pemimpin upacara sudah berkumandang, itu artinya upacara sudah di mulai.
Anak IPA dan IPS memang tidak jauh. Tampak lirikan tajam Vano di luncurkan ke salah satu siswa IPS.
Tistha melirik ke arah anak IPA karena terdengar bergemuruh disana, banyak yang berbicara sendiri. Dan tak sengaja ia melihat mata elang itu, yang jelas terluju mengarah kepadanya.
Vano tampak menunjuk jidatnya lalu tersenyum miring setelahnya.
Segera saja Tistha tidak menghiraukannya.
Setelah itu Vano meminta bergantian barisan agar dirinya mendekati Tistha.
Sementara ketiga temannya saling menyenggol tanpa suara sampai selanjutnya mereka beradu tatap dan mengangkat ngangkatkan alisnya.
"Gila, si vano ngapain coba?" Tanya yoga panik.
"Bisa di hukum tuh anak" imbuhnya.
Sekarang barisannya benar benar sudah di samping Tistha. Saat Tistha menengok dia terkejut.
"Kaget!"
Untung sedang amanat, jadi kata kata vano tidak akan terdengar oleh guru.
"Biasa aja!" Jawabnya ketus.
"Tanggung jawab!" Ujar vano.
"Apaan sih, gue kan udah minta maaf!"
"Gak cukup, jidat gue masih sakit"
"Itu derita lo lah"
"Sekali lagi lo bikin masalah sama gue, abis lo"
"Dih, siapa juga yang mau bikin masalah"
Vano menatap Tistha dengan tajam.
"Biasa aja liatinnya, gue emang cantik, kenapa terpesona?"
Vano memiringkan senyumannya.
"Biasa aja kali!"
Tistha melirik Vano. Lalu pandangannya diarahkan kembali ke guru yang sedang memberi amanat.
SRETT!
Tiba tiba ada seorang guru yang menyeret kerah baju Vano dengan kasar. Sampai sampai 3 kancing bajunya terlepas.
Sontak semua anak mengalihkan pandangannya ke Vano.
"Anak apa kamu?"
Tampak cengkramam tangan guru itu masih menempel di leher Vano. Ditatapnya dengan tajam guru di depannya ini. Ya siapa lagi kalau bukan Sapto.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVANO [ SUDAH TERBIT ]
Roman pour Adolescents(SUDAH TERSEDIA DI TOKO OREN DAN SUDAH BISA DI PO, BISA JUGA DI ORDER VIA INSTAGRAM @FIRAZMEDIA.PUB ATAU KLIK LINK DI BIO) [PO HANYA BERLANGSUNG MULAI TANGGAL 26 OKT - 9 NOV 2023, BURUAN CEK TOKO OREN, HUST BANYAK BANGET PLOT TWIST YANG DI SUGUHKAN...