MAKAN BERSAMA NIHH

703 29 0
                                    

Vano sekarang pergi ke restoran yang di beritahu damar, ayahnya. Disana sudah ada ega sang ayah bersama damar.

Tanpa permisi vano langsung duduk di samping damar.

"Vano, papa udah bilang, jaga ega baik baik"

"Vano selalu dengerin perkataan papa,selalu nurutin, tapi buat yang satu ini maaf vano nggak bisa"

"Vano!"

"Vano udah gede pah, vano nggak suka di paksa, om maaf, tapi vano nggak bisa buat terus bareng sama ega, vano nggak bisa bohong sama perasaan vano sendiri, vano harap om tau"

Tak lama ayunda datang. Membawa sebuah dokumen.

"Dengan itu perjanjian kita selsesai, dan ega, sudah cukup jangan ganggu vano lagi!"

"Ayunda!"

"Damar, kita bisa sendiri tanpa bantuan dia, sudah tidak ada yang perlu di bicarakan lagi kan? Vano ayo pulang"

"Ma"

"Baiklah kalau begitu, damar saya kecewa" ega lalu pulang bersama ayahnya.

"Biar mama yang jelasin sama papamu, gimana kabar alexa? Kamu jaga dia dengan baik kan?"

"Jadi mama.."

"Selama ini mama sudah banyak mengekang kamu, mama mau kamu tanggung jawab dengan pilihan kamu sendiri!"

Vano lalu memeluk ayunda dengan erat.

"Makasih ma, vano pergi dulu"

Vano lalu keluar meninggalkan tempat itu. Sementara damar langsung melemparkan pertanyaan ketika sampai di dalam mobil.

"Kenapa kamu lakuin itu ayunda?"

"Damar sudahlah, biarkan vano bebas dengan pilihannya, untuk masalah itu, kita bisa cari orang yang mau bekerja sama dengan kita"

"Tapi ega sudah tepat untuk vano, liahatlah ega itu sedah dewasa dan dia mapan, dengan hartanya yang banyak vano akan hidup baik"

"Vano sudah menemukan apa yang dia cari, damar sudahlah"

Damar akhirnya pasrah dengan keputusan ayunda.

◇◇◇

Tak terasa hari sudah gelap, vano bergegas ke rumah tistha. Dia memencet bel rumahnya, dan ternyata yang membukakan pintu adalah daniel.

"Mau ngapain?"

"Gue mau jelasin sesuatu sama tistha"

Daniel tau semua ini hanya salah paham. Dia membiarkan vano masuk.

"Thaaaa, turun bentar"

Tistha turun dengan malas, dan saat ia melihat di sofa ternyata sudah ada vano yang duduk di sana. Dia ingin kembali ke kamarnya namun di tahan oleh daniel.

"Bicara dulu"

Dengan malas tistha menemui vano.

"Ngapain sih"

"Tha dengerin gue, yang lo liat itu hanya sebagiannya, gw nggak tau ega di belakang gue, dia megang tangan gue terus cium gue"

Entah kenapa kilas balik kejadian itu seakan terekam kembali.

"Lo tau kan ega nggak suka kalo kita ada hubungan, jadi dia kayak gitu cuma mau buat lo benci sama gue, tha, gue minta maaf, gue tau gue salah, maafin gue"

"Terus gimana acara lo?"

"Mama putusin hubungan perjanjian antara bokap gue sama bokap ega, jadi dia udah nggak ada hak buat deket sama gue lagi"

DEVANO [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang