MAAF

681 41 1
                                    

HOYOLO UDAH HARI JUMAT AJA NIH, AND YAH SAATNYA UP. SEMOGA SIH KALIAN SUKA SAMA PART HARI INI XIXIXI.
.
.
.
.
.
.
.

Tistha akhirnya sampai dirumah sakit yang langsung disambut oleh anak anak alaska.

"Ngapain lo kesini?"

"Vono dimana!"

"Masih belum puas lo, vano kritis gara gara lo!" Ujar bryan

Tistha masih dengan air matanya langsung menyelonong masuk ke ruangan.

"Van, vano lo baik baik aja kan, van bangunn!"

Axel lalu menenangkan tistha.

"Tha lo nggak boleh kayak gini, kondisi vano buruk, biarin dia istirahat!"

"Nggak, dia kayak gini gara gara gue, van bangunn! Van gue disini!" Kata tistha sambil memegangi tangan vano.

"Gue mohon bangun!"

"Udah tha, kita tunggu diluar!"

"Nggak, gue nggak mau, gue mau nunggu dia sadar! Boleh?"

Yoga, Bryan dan Savi lalu masuk ke dalam ruangan.

"Xel, biarin dia nunggu" ujar savi

Axel akhirnya mengalah. Tistha duduk menatap vano dengan selang di hidungnya. Tistha masih memakai seragam pasien belum ingin keluar sampai vano benar benar siuman.

"Tha, pake, lo juga harus jaga kesehatan lo" ujar axel menyodorkan jaket miliknya.

"Thanks xel, maafin gue, gue yang bikin vano kayak gini!"

"Udah lupain!"

"Lo tau siapa yang buat vano kayak gini?"

"Lo juga tau siapa orangnya tha"

"Kakak gue?"

Axel menggelengkan kepalanya.

"Gue tau kakak lo nggak bakal lakuin hal kayak gitu"

"Savana"

"Udah ya tha, lo istirahat aja, biar gue yang jagain vano!"

"Nggak, setidaknya kalau vano sadar gue ada di samping dia!"

Axel, akhirnya meninggalkan tistha, dan akhirnya dia tidur duduk di samping vano.

◇◇◇

Keesokan harinya, Daniel berjalan dengan emosi ke markas atlantis.

"SAVANA!"

Savana yang sedang mengobrol dengan teman temannya lalu berdiri dan menampakan wajah bingung.

"Ada ap_?"

BUGH!
Satu pukulan melesat lepat di perutnya.

"Lo apa apaan niel!"

"Nggak usah sok bego lo, brengsek!Udah gue bilang jangan lakuin sesuatu kalau nggak gue perintahin!"

Satu pukulan kembali melayang tepat di wajah savana.

"Niel!"

BEUGH!
Sekarang darah keluar dari sudut bibir savana, dia hanya meringis mengusapi darah yang keluar dari sudut bibirnya.

"KONTROLLL EGO LO VA!"

"Gue cuma nggak trima tistha digituin niel!"

Daniel tampak stres dengan kejadian ini. Dia lalu duduk di kursi menenangkan pikirannya sejenak.

DEVANO [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang