SALAH KIRIM PESAN

595 35 2
                                    

Sore itu ternyata taxi yang harus dinaiki tistha harus mogok di tengah jalan. Al hasil ia masih harus berjalan kerumahnya.

"Mana masih jauh!"

Handphonenya berbunyi lagi lagi elvin yang menghubunginya.

"Apa lagi sihh!"

"Udah sampe?"

"Belom, ini masih di jalan, gue juga harus jalan kaki karena taxi yang gue naiki mogok di jalan, mana masih jauh lagi!"

"Ya udah, perlu gue suruh kiki buat jemput lo?"

"Ihh nggak usah, mending nggak kalo sama tuh anak, udahlah palingan 15 menit lagi gue sampe rumah!"

Tistha tampak akan menyebrang jalan.

"Tha, gue kangen sama axel!"

"Ahh sabodo teuing!"

Tiba tiba satu motor melaju kencang hendang menabraknya.

"Waa!"

Untung saja orang yang mengendarainya mengerem dan tidak menabrak tistha.

"Tha! Halo tha lo nggak papa kan, tistha!" Handphonenya jatuh dan masih tersambung dengan panggilan elvin. Sampai akhirnya handphonenya mati.

Tistha masih terpaku ke arah motor yang ada di depannya dengan lemas.

"Sorry, sorry, lo nggak papa kan?"

Cowok dari motor itu turun dari motornya lalu membuka helmnya dan merapikan rambutnya.

"Lo nggak papa kan?"

Tistha masih tidak bisa menjawab karena syok atas kejadian tadi.

"Woy! Lo nggak papa kan?"

Mata tistha lalu memandangi wajah cowok di depannya.

"Lo nggak papa kan?"

"Untungnya, gue nggak jadi mati!" Tistha memegangi dadanya yang sudah berdegup kencang sedari tadi.

"Sorry tadi gue nggak liat!"

"Iya iya nggak papa! Tapi jantung gue mau copot"

"Sorry. Nih, handphone lo, jatoh tadi!" Katanya sambil menyodorkan handphone tistha yang jatuh.

"Ohh iya thanks!"

"Lo bener bener nggak papa kan?"

"Iya nggak papa kok! Lain kali kalo nyetir tuh pelan!"

"Iya maaf"

tistha menaikan tasnya dan bergegas pergi.

"Lo pulangnya kemana?" Ternyata cowok itu mengikutinya dari samping dan tistha berjalan di trotoar.

"itu, udah deket!"

"Gue anterin, anggap aja sebagai tanda maaf gue!"

"Nggak usah udah deket juga!"

"Kasian tuh kaki lo masih geter!"

Tistha menghembuskan nafasnya dan menaiki motor orang asing itu. Sampai dia berada di depan rumahnya.

"Thanks ya!"

"Iya, maaf juga tadi gue hampir nabrak lo!"

Tistha menganggukan kepalanya, dan berbalik hendak membuka gerbang rumahnya.

"Wait, ngomong ngomong nama lo siapa?"

"Tistha!"

"Kenalin!" Cowok itu mengulurkan tangannya, yang langsung di terima oleh tistha.

DEVANO [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang