MALAM PENYERANGAN

623 33 1
                                    

Bel istirahat berbunyi. Terlihat seluruh anak kini menuju ke kantin untuk mengganjal perut mereka.

"Tha lo kalo mau ke kantin duluan ya, gue mau ke toilet sebentar!"

Tistha mengiyakan lalu pergi ia memutuskan untuk membeli minuman di kantin.

Setelah keluar dari toilet elvin tak sengaja melihat axel sedang berjalan sendirian menatap layar handphonennya.

"Ekhemm, xel!"

Axel yang merasa terpanggil membalikan badannya dan menemukam Elvin yang menampakan wajah aneh. Axel mengangkat satu alisnya pertanda bertanya "kenapa?"

"Boleh bicara sebentar?"

Axel menganggukan kepalanya dan memasukan handphonenya kedalam saku celananya.

Elvin lalu mengajaknya pergi ke uks.

"Ngapain?" Tanya axel membuka suara.

"Itu, wajah lo, gue obatin ya!" Elvin mengambil obat merah dan mulai mengoleskannya ke wajah axel.

"Berantem sama daniel?" Mata axel menatap cewek itu dengan tatapan penuh tanya.

"Iya!"

"Dikroyok?"

"Baywan!"

"Harusnya tuh nggak usah berantem berantem, kan sakit lo juga yang nanggung, gue denger savana yang juga nusuk vano!"

"Iya"

Setelah selesai merapikan kotak P3K elvin keluar bersama axel.

"Makasih" ucap axel.

"Iya sama sama, lagian gue juga nggak tega liat luka memar lo!"

Axel menganggutkan kepalanya.

"Ada tugas?"

Elvin menggelengkan kepalanya, karena memang sedang tidak ada tugas.

"Mau ke kantin?"

"Iya ini mau ke kantin, lo?"

"Bareng!"

Entah kenapa perasaan elvin sangat senang. Mereka lalu jalan berdampingan. Sesampainya di kantin, kakak kelas langsung memelototinya.

"Duluan" ujar axel merasa canggung karena nendapatkan banyak sorotan mata.

Kiki yang sedang minum, melihat elvin berjalan bersama axel langsung menyemburkan minumannya.

"Gila, elvin beneran!" Kata kiki heboh.

Sementara tistha masih sibuk memilih minuman yang menurutnya enak.

"Ekhem!" Tistha mendapatkan elvin di belakangnya.

"Nggak usah senyum senyum, biasa aja kali! Bilang aja lo nggak ke toilet tapi mau nemuin axel!"

"Tadi nggak sengaja ketemu, dan, gue ngobatin dia!" Bisiknya. Tistha terkikik mendengarnya.

"Serius, terus?"

"Ya lo tau sendiri, dia itu irit ngomong, tapi tetep aja gue seneng, lo mau minum apa, gue yang bayar deh!"

"Serius?"

"Lima rius, buruan!"

Akhirnya tistha memutuskan untuk membeli jus mangga, dan elvin memilih susu stroberi.

"Lo pulang bareng siapa ntar?"

"Gue pulang sore, mesti data peserta seluruh ekskul, lo pulang duluan aja"

"Yahh padahal niatnya gue pengin ngajak lo jalan jalan!"

"Jangan sekarang lah, kan besok bisa"

"Tistha!" Panggil seorang cowok.

DEVANO [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang