KESALAHAN YANG SAMA

934 49 0
                                    

Pagi itu, banyak sekali motor ataupun mobil yang terparkir di tempat parkir sekolah. Seragam putih abu abu melekat bagi siapapun yang memasuki gerbang bertuliskan SMA GARUDA.

Seperti biasa, terdengar jeritan histeris dari para gadis yang melihat idolanya itu memasuki gerbang menggunakan motor mereka. Siapa lagi kalau bukan vano and the geng, ya tampang ganteng, kaya, siapa yang tidak mau dengan mereka.

"Gila axel cool banget sih!" Kata Elvin yang terpesona dengan tampang cool milik pria bernama Axel itu.

"Sadar oy" kata teman perempuannya itu sambil mengusapkan telapak tangannya ke wajah elvin.

"Ajir lo, make up gue ilang gimana"

"Udah ah, ngapain juga nonton kaya gituan mending juga ke kelas!" Ujarnya yang tak begitu menghiraukan gerombolan cogan di depannya.

"Sekali kali buka mata lo gitu. Yang bening gitu lo anggep apa? Lagian heran betah banget di kelas, kalo nyaman tentram gitu gak papa, lah ini udah brisik mana cowoknya gak ada yang bening lagi!" Gumannya sendiri. Sementara yang dikatainya sudah berjalan agak jauh meninggalkannya.

◇◇◇

"Widih gila, kaya artis aja ya kita!" Kata Yoga begitu membuka helemnya dan mengedarkan pandangannya.

"B aja kalee, yang di teriakin aja biasa aja, kok lo yang heboh" ujar Bryan yang kalemnya mengalahkan Axel.

"Biarin, sirik amat lo yan, numpang tenar kan gak papa hahaha"

"Numpang tenar tapi gak tenar tenar, kita mah apa yog, remahan roti!"

"Hahaha bisa aja!"

"Udah lah, cabut ke kelas!" Ujar vano datar.

Seketika ketiga temannya itu langsung membuntuti dari belakang.

"Latihan gak lo van?" Tanya Bryan dalam perjalanan menuju kelas.

"Gak! Kenapa?"

"Kumpul gitu!"

"Bilang aja mau traktiran lo, nggak usah basa basi!" Ujar vano yang sudah hafal dengan tingkah temannya itu.

"Ntar malem kumpul di rumah gue!" Perintah vano. Seketika Bryan dan Yoga mendelik tak percaya. Pasalnya rumah vano adalah surga dunia, ya bisa di bilang di sana ada apa saja yang mereka inginkan.

Melihat yoga dan bryan yang heboh, axel justru hanya mengangguk anggukan kepalanya. Axel adalah tipe orang yang tidak mau di bawa ribet.

"Ekhem van van!" Yoga menyikut vano dengan kasar.

"Apaan sih anjir, sakit!" Rintihnya sambil mengusap usap lengannya.

"Noh noh noh" katanya sambil memaju majukan bibirnya.

Vano langsung menengok ke arah yang di maksud yoga.

Terlihat gadis berambut tak terlalu panjang itu sedang berjalan menuju dirinya.

"Gue balikin, makasih!" Kata jutek.

"Gitu caranya berterimakasih?" Dengan nada rendah khasnya. Dan tatapan tajam ke arah tistha, tentu saja membuat cewek itu merasa tidak nyaman.

"Lo tuh kenapa sih, kumat lagi!"

"KUMAT!" Sekarang Vano tampak menaikan nadanya.

"Udah, gue cuma mau balikin jaket lo, udah itu aja kok, makasih juga udah pinjemin jaket lo!" Tistha lalu memberikan jaket itu dengan paksa. Lalu melanjutkan perjalanannya ke kelas.

DEVANO [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang