ALASKA vs ATLANTIS

655 45 0
                                    

Beberapa motor sudah terparkir rapi di sebuah gedung minimalis dengan dekorasi abstrak yang bertuliskan ALASKA.

"Gimana keadaannya si Adam?" Tanya vano kepada Sogi.

"Kritis van, dia juga kekurangan darah karena kepalanya sempet kena tongkat besbaal"

Tangan vano mengepal kuat, sampai buku buku jarinya memutih. Bagaimana tidak naik pitam, teman seperjuangannya di kroyok oleh geng brandalan sialan tak tau malu.

"Udah cari tau siapa yang ngroyok adam?" Vano kini menatap semua anggota.

"Anak Atlantis van, sagar sama savana!" Jawab bryan pasti.

BRAK!
Savi menggebrak meja di depannya dengan keras.

"Xel, siapin strategi penyerangan, malam ini kita habisi mereka!" Matanya kini memarah meredam amarah.

"Siap bang" axel segera membicarakan rencana yang sudah dia rancang.

Derum motor yang saling bersautan itu mulai meninggalkan markas. Jaket kulit bertuliskan ALASKA itu melekat di tubuh puluhan muda mudi. Bendera BERLOGO ALASKA pun tak tertinggal, bendera itu terus berkibar di setiap jalanan. Sampai Savi mulai memberikan kode kepada anggotanya.

Sekarang sekitar sepuluh motor sudah tiba di bangunan kosong tempat dalang dari pengroyokan Adam. Diderum derumkan motor yang semakin lama semakin panas itu. Sampai salah satu anggota dari geng itu sadar bahwa ALASKA sudah memuali peperangan.

"Niel, ALASKA DATANG!!"

Seseorang yang menjabat sebagai ketua itu mulai bangkit. Jaket jeans betuliskan ATLANTIS terlihat cocok untuknya.

"CARI RIBUT MEREKA! SIAP SIAP KITA MULAI MALAM INI!"

Seluruh anggota kini sudah bersiap. Setelah dirasa Atlantis terpancing, vano dan kawan kawan langsung mengarahkan target ke tempat yang sudah di rencanakan.

◇◇◇

"Kak, Kakak, ihh budeg, Abang, anjir Daniel! Ih nih anak kemana dah, belum pulang?"

Dan benar saja saat tistha membuka lebar kamar daniel, bahkan kasurnyapun masih rapi seperti belum di sentuh. Segera saja ia menelepon daniel dan tidak ada jawaban sama sekali.

"Ini nih anak orang yang meresahkan kayak gini, udah pulang malem, gak ada kabar, punya abang tapi serasa gak punya!" Keluhnya kesal.

"Tau ah, bodo amat!"

◇◇◇

Di jalan raya yang sepi itu mereka mulai menyiasat strategi mereka. Saat sudah sampai di tengah jalan tiga kelompok yang tebagi kini mulai berdatangan mengepung mereka. Dari kanan, kiri, dan belakang.

Satu persatu dari mereka mulai turun dari atas motornya.

"MAU APA LO, HAH?" Tanya daniel dengan luapan emosi.

"Kenapa, nggak berani, CUPU LO BERANINYA KEROYOKAN!" Sarkas vano.

Sementara di benak Daniel terselip banyak tanda tanya.

"AWAS AJA, MALAM INI AKAN GUE BIKIN KALIAN GAK BISA JALAN!" Teriak Savana dari belakang.

"AHAHAHAHAHA, sekarang lo masih bisa bicara gitu, kita buktiin siapa yang gak bisa jalan malam ini!" Vano kini memiringkan senyumnya penuh kemenangan.

"SERANG!!!"

Jalanan yang mulanya sepi itu, kini di penuhi oleh suara pukulan di setiap sudutnya.

DEVANO [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang