6. |Penguntit| 🌏

1K 114 12
                                    

Pagi hari ini Aurora berangkat dengan 2 kembarannya dan 1 abangnya. Ia harus mengorbankan waktu 15 menit hanya karena Aurian dan Arsean yang ribut menentukan ia harus dibonceng siapa.

Jadilah ia berbonceng dengan Aurion Karena dia yang paling waras. Aurora menyenderkan kepalanya di punggung Aurion menikmati semilir angin pagi kota.

Suara derum motor juga bersautan di belakangnya, tapi ia tetap pada posisinya yaitu menyender di punggung Aurion.

"Ra pegangan jangan sampai lo lepas!" Aurora yang tak tau apa-apa hanya langsung menurut ia mengeratkan pegangannya diperut Aurion.

"Ada apa sih?! Kok ngebut banget!!!"tanya Aurora  sedikit teriak tapi tak ditanggapi oleh Aurion.

Aurora yang merasa kecepatan motor melaju sangat tinggi langsung, malah menikmatinya tanpa ada rasa takut sedikitpun. Karena belokan yang tajam Aurora hampir saja terjungkal jika ia melepaskan pegangannya.

Motor Aurion masuk gerbang SMA ANGKASANTARA membuat semua atensi mengalihkan padanya. Bahkan para siswi-siswi banyak melontarkan komentar tapi dianggap angin lalu oleh Aurion.

"Gila hampir aja gue kejungkel tadi" ujar Aurora sambil melepaskan helmnya.

"LO KENAPA NGEBUT SIH!!!" tanya Aurora berteriak. "Telat" jawab Aurion langsung pergi.

"Hah?masa sih?" Aurora mengecek jam-nya dan ternyata benar jam sudah menunjukkan pukul 07.25 lima menit lagi bel masuk akan berbunyi.

Saat hendak melangkah ada yang mencekal tangannya lalu memberikan ciuman di kening dan pipi bertubi-tubi.
Semua cewek-cewek yang melihat itu langsung teriak histeris karena Aurion, Aurian, dan Arsean mencium Aurora di parkiran!.

"BYE RORA!!" Ucap ketiganya lalu lari entah kemana.

🌏🍋🌏

Aurora berjalan tanpa mengindahkan tatapan iri, sinis, dan benci dari murid-murid  yang sedang berbisik tentang dirinya. Ia hanya membalas sapaan yang dilontarkan untuknya selebihnya ia terlalu bodo amat.

Saat hendak berjalan menuju koridor yang cukup sepi ia melihat 3 cowok membuli  cowok berbadan gempal berkaca mata yang kini memegangi dompetnya, bahkn tasnya di injak-injak oleh 3 cowok itu..

"Lo bertiga segitu miskinnya sampe ambil uang cowok itu?" 3 cowok itu menoleh mereka tidak terima dikatai miskin.

"Rio merhadika, Lana Ahmad, dan lo Tegar Wijaya anggota osis yang sering buli yang lemah karena jabatan kalian dan kekayaan yang secuil" Ujar Aurora memakan permen karet yang entah kapan ia dapat.

Rio, Lana, dan Tegar kaget bukan main. Bagaimana Aurora bisa tau nama mereka, bukankah gadis itu adalah murid baru.

"Kaget? Karena gue bisa nama kalian?" Aurora mendekatkan langkahnya didepan Rio lalu membisiki sesuatu.

"Kenalin Aurora Nabiruel Devantara, cewek yang lo liat Bar-bar ini lebih berbahaya dari apapun"

"Lo pikir gue takut karena lo saudara 3 A itu?"

Aurora memundurkan tubuhnya lalu Ter senyum miring "gue bukan pengecut kayak kalian yang berlindung di balik jabatan anggota osis"

"LO CARI MASALAH SAMA KITA!" Teriak Rio mencengkeram kerah Aurora.

"Lepasin atau lo pergi ke bangkar rumah sakit" desis tajam Aurora yang tak diabaikankan oleh Rio.

ALVAERO { XEZAGRON }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang