23. |Berhenti atau berjuang?| 🌊

662 69 15
                                    

   *HAPPY READING*

Aurora membuka matanya perlahan menyesuaikan cahaya yang masuk retinanya, Indra penciumannya mencium bau obat-obatan.

Objek pertama yang ia lihat adalah gadis  yang duduk sembari mengupil, yang tak lain adalah sepupunya.

Ia bangkit dari duduknya, memegang dadanya yang tadi sempat berdetak kencang karena kejadian di ruang dance tadi.

Kaira berteriak heboh saat melihat Aurora bangun dari pingsannya.

"ALHAMDULILLAH SINGA untung lo kagak jadi mati disini" Aurora menatap datar Kaira.

"secara nggak langsung lo juga pengen gue mati Kai" Kaira mengangkat jempolnya dan mengangguk semangat pertanda setuju dengan ucapan Aurora.

"Nah itu tau"

"Kampret lo" Kaira mengangkat bahu acuh. "Gimana keadaan lo? Burukan ngga?"

"Mulut lo pengen gue lakban sumpah" Ujar Aurora.

"Iya-iya maap, gimana keadaan lo?"

"Jantung gue kayaknya udah pindah ke ginjal"

"Gue yakin sih kalo lo tadi liat Mas ganteng itu gendong lo sampe ke UKS. Piks ko gagal jantung sih pasti" Mata Aurora membola terkejut dengan ucapan Kaira. Alvaero menggendongnya? Sampai ke UKS?

Jarak UKS dan ruang dance lumayan jauh karena UKS berada di lantai 3 sedangkan ruang dance tadi berada di lantai 1, apa lagi kemarin beberapa lift sekolah rusak dan belum di perbaiki.

"Lo nggak bohong kan?" Kaira memutar bola matanya malas.

"Ngga guna juga gue bohong, bahkan tadi mas ganteng lari lewat tangga lagi. Kalo gue jadi dia sih udah gelindingin lo duluan" Aurora menatap sinis Kaira tetapi hatinya sangat berbunga-bunga sekarang.

"AAAAA ES BALOK" Teriak Aurora histeris, mukanya yang merona ia tutupi.

"ngga usah teriak-teriak juga kali, lo kira ini pasar apa"

"Sirik aja jomblo"

"Bangke lo Singa"

Aurora yang tadi sempat berteriak histeris karena bahagia kini kembali termenung mengingat ucapan Alvaero.

"lo bilang bakal jadi cinta terakhir buat gue kan? Tapi gue nggak bisa, gue nggak mau liat lo sakit hati karena cowok brengsek kayak gue Ra"

Ucapan dan perlakuan tadilah yang membuatnya pingsan tak berdaya di dekapan Alvaero.

Ia menyentuh keningnya yang tadi dikecup lembut Pangeran Surganya, tetapi ia sekarang juga tidak bisa berharap lebih. Ia ditolak halus oleh cowok itu, yang mana membuatnya menjadi bimbang. Harus kembali berjuang? Atau berhenti di tengah jalan?

Lamunan Aurora buyar karena ucapan Kaira yang semakin membuatnya resah

"Kalo lo yakin cinta sama mas ganteng, berarti lo harus lebih keras berjuang. Ngga peduli mau lo sakit hati atau ngga, lo bisa berhenti berjuang kalo lo emang udah lelah. Dia emang udah punya cinta pertama dan lo dilarang buat berjuangkan?. Larangan kan untuk di langgar ya nggak?"

🌏🍋🌏

  Pak Budi menyeret Antha dan Reyga yang tak sengaja lewat didepannya. Ia menyeret kerah baju muridnya dari belakang yang membuat dua cowok itu berteriak memberontak.

"Pak ini kita mau kemana sih?!!" Gerutu Antha karena diseret-seret.

"Bapak mau kalian berdua menggantikan Gevran dan Aurian"

ALVAERO { XEZAGRON }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang