10. |Penolakan| 🌏

848 93 24
                                    


  *HAPPY READING*

Alvaero memejamkan matanya menikmati rasa sakit ditubuhnya. Sepulang dari markas ia di hadang oleh bodyguard Daddy-nya, karena tidak menuruti permintaan sang Daddy Alvaero di hajar habis-habisan oleh para bodyguard itu.

Sejak kecil Alvaero sudah dipaksa sempurna oleh Dylan---Daddy Alvaero yang memiliki sifat dingin, keras kepala, arogan, dan tidak suka di bantah.

Dylan tinggal di London bersama adiknya, rumah megah ini hanya ada ia, mommy, dan para maid. Memiliki otak jenius membuat Dylan menuntut segala hal untuk Alvaero.

Alvaero kadang iri dengan sahabatnya Karena mereka begitu disayang oleh ayah mereka, berbeda denganya yang jarang... ralat, tidak pernah mendapat kasih sayang dari Dylan.

Dylan akan berbicara ketus dan dingin padanya berbeda jika dengan adiknya, Dylan akan berbicara dengan halus. Setiap di tanya pasti Dylan akan menjawab

"Dia lebih butuh banyak kasih sayang, berbeda dengan Alvaero yang mempunyai banyak kesempurnaan"

Sempurna? Alvaero manusia bukan tuhan. Ingin rasanya untuk mundur tapi kuasa Daddy-nya begitu kuat, ia tidak bisa apa-apa karena ia manusia biasa.

Suara dering telepon membuat Alvaero membuka mata lalu menoleh menatap Handphone yang berada di nakas, bangkit dari tidurnya Alvaero mengangkat telpon itu menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya.

"H-halo"

"Bagaimana Alva? Masih mau melawan"

"Alva mohon Dad"

"Tidak! Kamu harus mengurus perusahaan itu tidak ada penolakan atau dia yang menjadi taruhannya"

"Hampir semua perusahaan di Indonesia Alva yang ngurus dad! Dan ini tambah lagi? Alva butuh istirahat bukan paksaan!"

"Berani membentak saya kamu Alva!"

"Alva selalu salah di mata Daddy"

"Saya tidak mau tahu! Kamu urus perusahaan itu atau dia akan pulang dengan peti!"

Sambungan telepon itu tertutup. Alvaero menghela nafas panjang, batin dan raganya sudah lelah tapi Daddy-nya tidak pernah mengerti.

"ARGHHH  BANGSAT!!"

Alvaero menidurkan badannya mungkin beban pikirannya akan hilang sejenak.

Jam menunjukkan pukul 05.46 Alvaero sudah siap dengan seragamnya, ia akan berbicara dengan mommynya pagi ini.

Menuruni tangga dapat ia lihat seluruh maid berjejer mempersilahkan ia untuk sarapan, tapi yang ada di benaknya di mana Mommynya biasanya Lea akan siap menunggu dengan senyum lebarnya.

   "Tuan muda silahkan sarapan" ujar salah satu maid bernama  Shella yang sudah bersamanya dan Mommy-nya sejak 5 tahun terakhir ini.

"Mommy?"

"Nyonya sedang di London untuk menemui Tuan Dylan dan Adik tuan muda, beliau berangkat sejak jam 3 pagi" jawab Shella.

Alvaero pergi tanpa membalas ucapan Shella, Menaiki motor Ninja hitamnya Alvaero menjalankan kecepatan motornya di atas rata-rata.

"Alva juga pengen kayak adek, mom dad"

    🌏🍋🌏

Aurora menunggu pujaan hatinya pagi ini, jantungnya selalu berdebar jika mengingat waktu itu. Dimana saat itu pangeran surganya mencium keningnya, membuat Dirinya seperti orang gila.

ALVAERO { XEZAGRON }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang