"Terkadang yang terlihat putih itu tak seputih hatinya, seperti lo yang putih tapi busuk hatinya"
~ Si hitam ~
WARNING!! : Koreksi jika typo 🛐🙂!!
*HAPPY READING*
Tiga gadis bernama Aurora, Qila, dan Naya kini berjalan menulusuri berbagai macam jajanan yang dibuat dari perwakilan beberapa kelas. Kantong plastik mereka bahkan penuh dengan jajanan itu.
Aurora tertawa karena cerita Naya yang amat lucu "Seriusan? Qila pernah rebutan pisang sama monyet? Bwahaahaha" Tawa Aurora semakin meledak, sedangkan Qila ingin sekali menyumpal tenggorokan Aurora dengan pisau.
"Iya, dan lebih parahnya dia pernah manjat pohon pisang sampai rubuh Ra"Ujar Naya membuat Aurora geluntungan tak jelas dilantai, Bahkan tatapan para murid yang mengarah padanya ia acuhkan.
"Nay ada Air ngga?" Tanya Qila, Naya menggelengkan kepalanya "ngga ada, ada sih tapi kan di kamar mandi Qil. Emang kenapa?"
"Mau guyur nih anak, sekalian gue jadiin pel"Jawab Qil kesal.
Aurora bangun dari lantai lalu memegang perutnya yang terasa keram karena tertawa.
"Gila humor gue receh banget" Qila melirik "Ngga heran sih gue"gumam Qila cuek.
"Kita kemana lagi?" Qila mengetukkan jarinya ke dagu berpikir "Gimana kalo kita kelapangan utama, kayaknya yang bakal tampil nanti malem bakal latian disana" Aurora dan Naya mengangguk setuju dengan usulan Qila.
Mereka bisa memakan jajanan itu serambi menonton para peserta yang sedang berlatih diatas panggung.
Mereka melanjutkan langkahnya, tak lupa dengan gosip yang menyertainya.
"Eh Nay, gue liat-liat kayaknya lo nggak pernah deket sama seseorang" Naya tersenyum-senyum sendiri, Aurora menatap Qila dengan tanda tanya meminta penjelasan.
"Jangan tanya gue, gue aja nggak paham sama nih bocah"
Naya menautkan jarinya gugup serambi menunduk malu "A-aku lagi suka sama..."
"Sama?" Tanya Aurora menunggu ucapan Naya yang menggantung.
Naya menutup wajahnya malu lalu berlari bak orang gila dan berteriak membuat Aurora dan Qila Cengo.
"SAMA ANTHA HUWAAAAA"
🌏🍋🌏
Alvaero menepuk pundak Reyga yang sedang duduk di taman belakang sekolah sendirian, Ia sangat tahu dimana Reyga saat menyendiri karena ia bukan hanya ketua namun seperti seorang Kakak bagi Reyga.
"Ro?" Alvaero duduk disamping Reyga dengan tangan dikedua saku celananya.
"Ngapain?" Tanya Alvaero.
"Harusnya gue yang tanya, lo ngapain kesini?" Tanya balik Reyga.
"Tempat umum" Reyga menghela nafas, tak ada yang salah dengan ucapan Alvaero.
"Maksud gue l--"
"Nemuin lo" Potong Alvaero cepat tanpa menghadap Reyga.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVAERO { XEZAGRON }
Fiksi Remaja"Gue akan selalu percaya sama lo Al" "Jangan pernah percaya sama gue" Alvaero ketua Xezagron yang terjebak dengan cinta Aurora si cewek Bar-bar dan petakilan. Penghianatan yang tidak pernah dipikirkan oleh Xezagron. Kepercayaan yang sangat besar di...