34. |Aurora yang dulu| 🌥️

497 50 61
                                    

HAI BESTOD 🌝
SIAP UNTUK MIKIR LAGI?
KALO GITU LANGSUNG AJA CEKIDOT!!
SELAMAT DIGANTUNG!
                                                            

Alvaero melepaskan jabatan Aurora dan Queen setelah mendengar perkataan gadis itu yang mulai lancang.

"Ngga usah macem-macem" ujarnya penuh penekanan menatap Aurora tajam.

"Gue nggak macem-macem kok, tapi gue cuma minta satu macam. Ya itu lo jauh-jauh dari cewek kegatelan ini"

Alvaero terkekeh "lo siapa?"

"Gue siapa? Tentu aja gue calon masa depan lo dan ibu dari anak-anak lo" jawab Aurora penuh percaya diri.

"Mimpi"

Aurora tertawa kecil lalu melipat tangannya didepan dada "Mimpi? Iya itu adalah mimpi. Mimpi yang bakal gue perjuangan, jadi gue nggak akan pernah berhenti bermimpi. Dan asal lo tau, gue akan rebut lo dari cewek ini, karena lo sendiri yang udah ijinin gue buat mencintai lo, bodo amat sama sakit itu nanti. Yang terpenting gue udah perjuangan mimpi gue itu"

"Dan lo..." Tunjuk Aurora pada Queen "Gue ngga akan biarin jalang kayak lo buat ngehancurin persahabatan mereka untuk kedua kalinya"

Ucapan Aurora membuat mereka membola, bagaimana Aurora tentang itu? Bukankah Aurora baru bertemu Queen hari ini, lantas bagaimana cewek itu mengetahui hal itu? Batin mereka bertanya.

Mereka tidak tahu saja, Aurora sudah mengetahui semua tentang Queen karena orang itu.

"Jaga bicara lo" ujar Alvaero penuh penekanan ia tidak suka jika ada seorang perempuan yang merendahkan perempuan lainnya terlebih perempuan itu Aurora dan Queen.

"Lo mau gue jaga bicara gue? Gampang kok"

Cup

Kecupan bibir itu membekas di bibir Alvaero tentu saja itu membuat mereka membola terkecuali Kellen tentunya, sungguh mereka tak percaya dengan yang Alvaero lakukan. Bahkan mereka itu adalah first kiss Alvaero.

"Nah ini udah di jaga, soalnya first kiss gue udah pas pada pemiliknya" ucap Aurora dengan senyum manis.

Sedangkan Alvaero dia seperti patung saat ini, tubuhnya kaku seperti ada sengatan listrik yang menjadi pada jantungnya.

"Inget ya jangan nakal terus jangan deket-deket sama cewek kegatelan kayak dia. Rora pergi dulu my husband" ujar Aurora lalu pergi dari sana tapi sebuah tangan mencekal pergelangannya.

"Maksud kamu apa cium Alva?" Tanya Queen dengan nada yang seperti marah.

"Maksud gue? Kayaknya lo udah tau deh apa maksud yang gue lakuin tadi" jawab Aurora menatap remeh Queen.

"Kamu---"

"Apa? Mau marah? Silahkan gue nggak peduli, inget disini lo juga bukan siapa-siapa Alvaero" ujar Aurora memotong ucapan Queen lalu menghempaskan tangan Queen kasar.

Lalu tangan Aurora menjambak kasar rambut Queen membuat gadis itu meringis kesakitan meminta dilepaskan.

"AURORA!" Teriak anggota inti yang ada disana minus Alvaero yang masih terdiam sedangkan anggota yang lain mereka dengan asiknya menonton hal ini dengan memakan sebungkus rokok dan sari roti.

Aurora tak peduli dengan peringatan mereka justru ia semakin mengencangkan jambakannya, hingga ia mencengkram leher Queen dengan kuku pendek namun sangat tajam dan runcing.

"Oh iya satu lagi, sampai ketemu sama diri gue yang dulu. Dimana jiwa Aurora yang asli bahkan ngebuat lo meminta mati" bisiknya tepat pada telinga Queen lalu berlalu begitu saja.

ALVAERO { XEZAGRON }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang