14. |Kedatangannya| 🌗

664 71 46
                                    

    "Pisau itu bagai musuh dan kawan sama seperti api. Bisa berguna tapi juga bisa menyakiti, menyakitkan bagai lawan yang menyerupai seorang kawan"
- Kellen Altair Leonardo -




*HAPPY READING*

Suasana markas Xezagron kini semakin tegang, bahkan hawa dinginnya semakin membuat semua anggota menunduk. Tidak ada yang berani mendongak kecuali Kellen dan Aurion.

"GUE TEGASIN SEKALI LAGI!! SAMPAI ADA YANG BERANI BERKHIANAT KALIAN TAU KONSEKUENSINYA !!" Bentak Alvaero dengan suara menggelegar. Rahangnya mengeras menyimpan semua amarah yang ada pada dirinya.

"SAMPAI GUE TAU! SIAPA YANG UDAH NGIRIM SURAT ITU! ORANG ITU AKAN GUE ABISIN DENGAN TANGAN GUE SENDIRI!"

Menghela nafas kasar, Alvaero menatap satu orang yang sedari tadi menunduk paling dalam diantara yang lain. Pikirannya semakin berkecamuk, Alvaero memberi  kode pada Arsean. Menganggukan kepalanya Arsean maju lalu berteriak lantang untuk membubarkan.

"BUBAR!!" Satu persatu anggota Xezagron keluar dari lapangan markas menyisakan anggota inti yang kini menatap bendera merah putih dan benda Xezagron.

"Lo berdua ikut gue" Kellen dan Reyga berjalan mengikuti Alvaero. Dua orang itu kini hanya diam, entah apa yang akan di lakukan ketuanya.

Memasuki ruangan Alvaero, mereka duduk berhadapan dengan Alvaero yang memegang sebuah pisau dan pistol.

"Dari mana?"

"Perusahaan" jawab Kellen datar lalu beranjak berdiri mengambil soda.

"Lo?"

"G-gue tadi ada...... Ke-keperluan. Ah iya ada keperluan Ro" Jawab Reyga gugup dengan nada yang bergetar. Alvaero menganggukan kepala percaya.

Kellen duduk kembali ditempatnya, meminum soda dengan santai. Berbeda dengan Reyga yang sudah bergetar hebat.

"Pilih!" Suruh Alvaero memilih pisau dan pistol.

"Pisau" jawab Kellen mantap tidak ada keraguan didalamnya.

"G-gue pilih pi--stol"

"Why?"

"Pisau itu bagai musuh dan kawan sama seperti api. Bisa berguna tapi juga bisa menyakiti, menyakitkan bagai lawan yang menyerupai seorang kawan" jawab Kellen dengan senyum misteriusnya.

"Rey?"

"Bisa nembak orang, bunuh diri, nembak burung, banyak gunanya Ro hehe"

Alvaero mengambil pistol itu lalu menarik pelatuknya, mengarahkan ke arah masa depan Reyga yang amat berharga.

"YA BUKAN KHONTUL GUE SAT!! MAKSUD GUE ITU BURUNG HEWAN!! YANG BISA TERBANG!! BUKAN BURUNG GUE YANG NGEGANTUNG DI CELANA DALAM" Teriak Reyga dengan nada kesal. Ketuanya ini mau membuat dirinya tidak punya masa depan, apa?

Alvaero tersenyum tipis lalu menaikan pistolnya mengarah jantung. Reyga menelan ludahnya kasar, jantungnya berdetak cepat membayangkan peluru itu melesat tepat arah jantungnya. Ia tidak mau mati muda, masih ada misi yang belum ia selesaikan.

"R-ro gue masih mau hidup"Ujar Reyga dengan tatapan memohon.

"Oh" Jawab acuh Alvaero lalu meletakkan pistol itu ketempatnya kembali.

"Pilihan kalian penentu kehidupan kalian" ujar Alvaero tersenyum miring lalu berdiri berjalan meninggalkan Kellen dan Reyga.

    🌏🍋🌏

ALVAERO { XEZAGRON }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang