40. |Hampir Tumbang| 🌥️

802 58 34
                                    

Dor

"AURORA!!"

Arlan tertawa saat melihat dada Aurora dipenuhi oleh darah, ia menatap remeh gadis itu yang sudah mulai memejamkan matanya.

Bruk

Tubuh Aurora terjatuh dengan darah yang mengalir deras, bahkan nafas gadis itu mulai tak teratur.

Alvaero yang baru saja membebaskan Queen, langsung saja berlari ke arah Arlan dan memberikannya bogeman mentah.

Bugh

"ANJING!!" Teriaknya penuh murka pada Arlan yang tersungkur karena tinjuan ya.

Arlan terkekeh sembari mengusap bibirnya yang berdarah, lalu menatap remeh ke arah Alvaero.

"Gue udah bilangkan, sedikit lo gerak dari tempat lo. Salah satu dari mereka akan mati, See?" Ujarnya tanpa dosa.

Alvaero mengeraskan rahangnya, tatapan cowok itu menjadi sangat tajam dari biasanya, tangan penuh otot itu terkepal kuat, aura Alvaero kali ini bukan main-main dan Arlan dapat merasakan aura gelap itu.

"Kalo dulu lo nuduh gue sebagai pembunuh, sekarang gue akan menjadi pembunuh" ujarnya dengan nada rendah dan mengerikan.

Arlan meneguk ludahnya kasar, lalu mengambil pistolnya yang jatuh.

Alvaero terkekeh mengerikan, ia berjalan ke arah Arlan lalu menjambak rambut Arlan dengan kasar. Di tariknya badan itu dengan kasar hingga berdiri.

"Lo ma--"

Tack

Pistol itu terlempar jauh saat Alvaero menepisnya, ia tersenyum miring ke arah Arlan yang sudah mulai bergetar ketakutan.

Seperti gerakan slow motion, tinjuan Alvaero mengenai tepat pelipis Arlan hingga cowok itu kembali tersungkur.

"Kalo lo masih kenal gue, berarti lo masih tau. Gimana bencinya gue disaat seorang perempuan disakiti, apa lagi di bunuh! Lo tau gue bukan pertama kali kayak gini, tapi ini kedua kalinya gue seperti ini. Tentu lo inget kejadian nenek gue ditembak mati, lo tau gue dulu seperti apa Arlantheo" Ujarnya dengan tatapan datar.

Arlan hanya terkekeh pelan. "Jadi sekarang lo udah mulai menemukan kebahagiaan lo? Gue kira semenjak nenek lo mati, kebahagiaan lo mulai hilang. Berita yang bagus" Ucapnya.

Alvaero tak menjawab, cowok itu merobek kemeja kantorannya hingga terlihatlah tubuh atletis dengan 8 perut kotak-kotak serta dada bidang yang sangat menggoda.

Cowok bermata hijau itu menarik kasar kemeja Arlan dan langsung menghajarnya habis-habisan, bahkan Arlan yang hendak melawa sangat susah untuk bergerak karena gerakan Alvaero yang cepat.

"Uhuk-uhuk" Darah itu keluar dari mulut Arlan karena Alvaero yang baru saja menendang perutnya.

Bugh

Krek

Dugh

Plak

Sreekkk

Brakk

Bugh

Arlan terbatuk penuh darah dengan napas memburu, Alvaero yang sekarang bukan main seramnya cowok itu sudah seperti malaikat pencabut nyawa sesungguhnya.

"Sekalipun lo kakak dari Kellen, gue nggak perduli. Yang gue perduliin sekarang, lo harus bayar impas karena udah buat Aurora terluka" Ujarnya menatap datar Arlan yang tergeletak lemah sembari terbatuk.

ALVAERO { XEZAGRON }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang