𝐂𝐇𝐀𝐏𝐓𝐄𝐑 𝟐

4.9K 307 34
                                    

Di terminal 3 kedatangan internasional Seokarno-Hatta, Kevin menanti tibanya someone special yang hari ini pulang ke Indonesia. Untuk menyambut kedatangannya, Kevin pun mengambil cuti setengah hari dari kantor agar bisa menjadi orang pertama yang menyambut kekasihnya yang jauh-jauh datang dari London. Hubungan jarak jauh Jakarta-London membuat Kevin sulit bertemu langsung dengan kekasihnya. Ini adalah kesempatan emas untuk bisa dekat dengan jantung hatinya yang sudah 6 bulan tak dia jumpai.

Saat Kevin melihat dari layar yang menunjukkan pesawat—yang ditumpangi kekasihnya telah mendarat—ia semakin sulit mengontrol perasaannya. Rasa deg-degan bercampur haru karena telah lama tak berjumpa membuat Kevin bingung harus melakukan apa saat pertama kali bertemu dengan kekasihnya. Haruskah dia memeluknya? Menciumnya? Atau apa? Oh ayolah! Kevin tidak tenang, tapi dia berusaha mengendalikan diri untuk tidak terlihat freak di pertemuan pertama mereka pada tahun ini setelah terpaut jarak 7.277 mil.

Di saat orang-orang mulai keluar dari dalam dan berjumpa dengan sanak keluarga masing-masing, Kevin masih menunggu kedatangan pacarnya yang terlihat belum memunculkan batang hidungnya. Belum lagi dari tadi handphone-nya terus berdering mendapatkan panggilan dari kantor yang membuat Kevin menghela napas panjang. Sebenarnya dia malas menjawab telepon ini—karena dia sudah izin sejenak dengan keperluan pribadinya selama beberapa jam. Namun, karena si penelepon sudah menghubunginya sebanyak tiga kali mau tak mau Kevin pun mengangkat panggilan tersebut. Mana tahu saja ada situasi darurat di kantornya.

"Ya hallo, Febian?"

・❥・

Saat Kevin sedang menjawab panggilan dari seorang pegawai di kantornya, orang yang ditunggunya telah meninggalkan gerbang kedatangan tanpa disadarinya. Mata elang orang itu langsung mencari keberadaan Kevin yang dirindukannya. Begitu melihat sosok Kevin Sandoro agak menjauh dari keramaian—dan memunggungi dirinya—orang itu tersenyum lebar dan mendorong kopernya untuk segera mendekati Kevin.

Begitu sang pacar berada di belakang Kevin, terdengar jelas bahwa pria itu sedang membicarakan perihal bisnis dengan lawan bicaranya. Dengan penuh kesabaran kekasih Kevin menunggunya selesai berbicara. Hingga akhirnya panggilan terputus dan Kevin membalikkan badannya. Betapa terkejutnya Kevin saat menoleh ke belakang melihat sosok orang yang ditunggunya hanya beberapa meter darinya.

"Brian!" ucap Kevin memanggil nama pacarnya.

Tanpa membuang waktu lagi Kevin langsung menghampiri Brian dan merentangkan tangannya. Begitu berada di depan kekasihnya, Kevin langsung memeluknya untuk menyampaikan rasa rindu yang terdalam. Brian tak segan-segan membalas pelukan Kevin.

"Welcome back, Brian. I missed you," lirih Kevin.

"I missed you too, Vin. Thank you for coming to pick me up here!"

Kini pelukan terlepas, Kevin dan Brian saling memandang satu sama lain dengan wajah yang sama berserinya. Kemudian menyadari bahwa mereka tidak perlu membuang waktu lagi di tempat ini, Kevin segera mengajak Brian ke tempat parkir agar dia bisa mengantar Brian ke rumahnya.

"Ayo pulang!" ajak Kevin.

"Alright!"

Di parkiran Kevin yang sudah menyalakan mobilnya terus memandang Brian di kursi pemudi tanpa berniat untuk menjalankan mobilnya. Dari raut wajah pria itu Kevin bisa tahu bahwa Brian pasti capek karena harus melakukan penerbangan panjang selama 15 jam. Inilah alasan mengapa mereka sulit bertemu karena waktunya tidak efisien untuk saling mengunjungi walaupun mereka sama-sama mengambil cuti untuk libur.

"Capek, ya?" tanya Kevin.

"Hm, capek banget! Belum lagi jet lag," keluh Brian.

"Udah makan?" tanya Kevin lagi.

YOU TURN ME ONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang