𝐂𝐇𝐀𝐏𝐓𝐄𝐑 𝟑𝟖

2.7K 191 8
                                    

Karena hari semakin larut, Jasmine dan Kevin pindah ke kamar untuk bersiap-siap untuk istirahat. Meski sudah berada di atas ranjang, sepasang kekasih ini tak langsung tidur karena masih mengobrol banyak. Dengan posisi berada di rangkulan Kevin, Jasmine yang baru ingat belum memesan tiket nonton besok, membuka aplikasi booking tiket bioskop online. Kevin sendiri memejamkan matanya sejenak tanpa mengetahui apa yang sedang dilakukan kekasihnya saat ini.

"Sayang, enakan top atau bottom?"

"Hah?!"

"Aku nanya, loh, enakan mana?" tanya Jasmine lagi.

Kevin yang hampir terlelap karena memejamkan matanya sejenak, kembali tersadar saat mendengar pertanyaan Jasmine. Ia langsung melotot dan menatap Jasmine dengan tak percaya atas apa yang baru saja ditanyakan wanita itu. Top atau bottom? Apakah Jasmine saat ini mencoba menggali informasi tentang kehidupan seks terdahulunya dengan Brian? Pertanyaan yang muncul di benaknya membuat pipi Kevin memanas. Dia tidak tahu persis alasan Jasmine menanyakan itu sehingga Kevin mencoba menjawab dengan malu-malu.

"Vers top...," jawab Kevin sungkan.

"Hah?!"

"Kamu gak tau? Di dalam hubungan itu gak melulu soal top or bot, bisa aja ada yang versatile—"

"Tunggu, deh! Kamu bahas apa, sih? Aku nanya kita mau duduk di mana nonton besok. Atas atau bawah?"

Putus sudah urat malu Kevin yang mengira pertanyaan Jasmine tentang peran seksnya di hubungan terdahulu. Saking malunya Kevin, wajahnya sekarang merah seperti kepiting rebus karena dia hampir mengungkapkan sesuatu yang seharusnya tidak dia bagikan dengan Jasmine jika itu bukan pertanyaan khusus dari pacarnya.

"Oh, no-nonton ... Ha-harusnya kamu nanyanya upstairs or downstairs, Love. Kalo itu terserah kamu," jawab Kevin canggung.

Seketika Jasmine menaruh kecurigaan pada pacarnya. Ia melirik Kevin lalu memikirkan jawaban pacarnya barusan yang menyebutkan tiga kata itu. Jasmine kemudian mengabaikan aplikasi pemesanan tiket untuk mencari tahu apa arti dari kata-kata Kevin yang baru saja diucapkan di Google.

"Apa, sih, yang kamu maksud?" heran Jasmine.

Kevin yang melihat jemari Jasmine hendak mengetik kata-kata itu langsung menyambar ponsel kekasihnya dan menyembunyikannya di belakang. Jasmine pun kesal karena Kevin tiba-tiba merebut ponselnya, dan dia berusaha mendapatkan ponselnya kembali.

"Ih, sini hape aku!"

"Janji dulu, jangan dikepoin yang aku bilang tadi," pinta Kevin.

"Ya lagian, sih, gak nyambung. Emang itu apaan sampe gak boleh dicari?" gerutu Jasmine.

"Gak, Lovely, gak penting itu!"

Semakin Kevin mengatakan itu tidak penting, semakin kecurigaan Jasmine tumbuh. Jasmine berusaha merebut kembali ponselnya dari Kevin, tapi barang itu tertindih di belakang tubuh kekasihnya sehingga menyulitkan Jasmine untuk meraihnya. Jasmine merengek meminta Kevin mengembalikan handphone-nya, tapi ucapannya tak digubris oleh sang pacar.

"Sini hape aku!"

"Janji dulu gausah kepo!"

"Ngapa pake janji-janjian, sih...."

Mata Jasmine terbelalak saat tubuh Kevin tiba-tiba berputar dan kini berada di atasnya. Jika Jasmine tidak mau berjanji untuk melupakan itu, apa boleh buat, pikir Kevin. Maka tidak ada cara lain, selain mencoba membuat Jasmine melupakannya dengan cara yang berbeda.

"Mau ngapain?" tanya Jasmine gugup karena ini pertama kalinya Kevin berada di atasnya.

"Ngapain, ya? Maunya diapain?"

YOU TURN ME ONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang