Jasmine memanfaatkan Minggu pagi yang cerah untuk jogging dikarenakan lemak di perutnya sudah menumpuk akibat terlalu banyak makan. Bagaimana dia tidak bertambah gemuk ketika ada begitu banyak jajanan enak di kantor dan setiap pulang kerja dia selalu memesan makanan enak yang selalu ingin dia cicipi? Jasmine belum menimbang berat badannya tapi dia yakin sudah naik 2-3 kg dari sebelum dia pindah ke Jakarta. Maka dari itu, Jasmine tengah jogging di sekitar kompleks apartemennya, seperti beberapa warga lainnya yang juga sedang berolahraga. Ia berlari santai seorang diri sambil mendengarkan lagu dengan earphone untuk menambah semangatnya berolahraga di pagi hari. Tanpa disadari, sudah ada seseorang di belakangnya yang mengikuti gadis itu, bahkan orang itu berlari di sampingnya. Siapa lagi kalau bukan Kevin Sandoro yang pagi ini juga berolahraga untuk kebugaran.
"Hey!" sapa Kevin.
Awalnya Jasmine tidak mendengar sapaan Kevin hingga akhirnya pria itu mendahuluinya dan berhenti tepat di hadapannya. Jasmine yang terkejut dengan kemunculan Kevin yang tiba-tiba menghentikan langkahnya secara spontan, lalu memprotes bosnya.
"Mas Kevin! Saya kaget tau!" tegur Jasmine.
"Haha, kamu sih gak dengar kalo saya manggil kamu," kekeh Kevin.
Kini Kevin kembali menyelaraskan posisinya dengan Jasmine sementara gadis itu menghentikan lagu yang terhubung dari ponselnya. Keduanya melanjutkan jogging sambil berbincang tentang Minggu pagi ini.
"How's your weekend?" tanya Kevin yang penasaran apa yang dilakukan oleh Jasmine di akhir pekan pertamanya setelah bekerja.
"Ya begini-gini aja, Mas. Kebanyakan nyemil jadi saya perlu olahraga," jawab Jasmine seadanya.
"Kamu gak jalan-jalan? Ke mana gitu?" ujar Kevin.
"Maunya, sih, gitu. Tapi enaknya ke mana ya sendirian?"
Tentu saja Jasmine harus mencari tempat wisata yang bisa dia kunjungi sendirian. Dia tidak punya kenalan untuk bepergian bersama. Azura dan Jonathan memang berjanji akan mengundang Jasmine untuk hangout, tapi mereka belum membahas lebih lanjut kapan hangout tersebut akan digelar.
"Kota Tua, maybe? Udah pernah ke Kotu?" saran Kevin.
"Kebetulan sih belum, Mas. Boleh juga idenya. Sore kali ya bagusnya ke sana?" tanya Jasmine.
"Mau saya temanin?"
Langkah Jasmine terhenti saat mendengar tawaran Kevin barusan. Tak terbayangkan Kevin akan menemaninya jalan-jalan di Jakarta meski sarannya barusan saja sudah cukup untuknya.
"Emang Mas Kevin gak sibuk? Gak ada kerjaan gitu?" tanya Jasmine lagi.
"Kepala saya sudah mumet sama kerjaan di weekdays, jadi weekend waktunya saya buat refreshing," jawab Kevin.
"Hm, memangnya kalau Mas Kevin pergi sama saya gak ada yang marah? Pacarnya gitu?"
Jasmine yang tahu Kevin sudah punya pacar berusaha memastikan tidak akan ada konflik jika dia menerima tawaran Kevin barusan. Kevin sendiri yang mendapat pertanyaan seperti itu dari Jasmine memikirkan Brian yang kemarin marah padanya karena memberi Jasmine tumpangan. Kevin takut ketahuan lagi, tapi selama dia hati-hati seharusnya tidak menjadi masalah, kan? Lagi pula, dia tidak memiliki niat buruk selain menjadi pemandu wisata untuk Jasmine.
"Jangan dipikirin. Gak masalah, kok."
Mendengar jawaban Kevin barusan, yang secara tidak langsung menyatakan bahwa ia memang punya pacar, membuat Jasmine sedikit berawai. Padahal hati kecilnya berharap pria itu akan menyangkal bahwa dia punya pacar.
"Kalo Mas Kevin benaran gak keberatan, saya mau pergi ke Kotu dengan Mas Kevin sore nanti," ucap Jasmine.
"Oke. Dari sini kita on the way jam 3 gimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU TURN ME ON
Lãng mạn"Menurut saya, love is love. Saya ga peduli mau kamu perempuan atau laki-laki, yang terpenting sekarang I am in love with you. Apa saya salah?" Lika-liku kehidupan Jasmine di Jakarta tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Jasmine yang mengira hanya a...