𝐂𝐇𝐀𝐏𝐓𝐄𝐑 𝟏𝟕

2.4K 183 6
                                    

Berada sendiri di apartemen dan tak melakukan apapun terkadang membuat Jasmine teringat kembali kejadian buruk yang menimpanya semalam. Pelecehan seksual yang dia dapatkan dari Chris menimbulkan perasaan berkecamuk di dada Jasmine. Tak pernah martabatnya direndahkan oleh seseorang seperti itu sebelumnya, dan itu sungguh kejadian yang mengerikan. Jasmine tak bisa membayangkan apa yang terjadi jika dia tidak membela diri pada saat itu. Meski pembelaannya juga menimbulkan perasaan bersalah karena seumur hidupnya tidak pernah menyakiti siapapun.

Belum lagi kejadian tersebut berbuntut panjang dan menimbulkan kericuhan di kantor. Jasmine tidak tahu apa yang akan terjadi padanya setelah kejadian ini. Apakah dia akan diberhentikan dari masa magangnya sebelum kontraknya berakhir karena dia menyebabkan masalah bagi perusahaan? Oh, entahlah. Jasmine merasa tertekan untuk memikirkan masalah ini lagi untuk saat ini.

Setelah selesai mandi, Jasmine yang harus makan malam agar bisa meminum obatnya sedang menggulir layar ponselnya untuk memilih menu makanan yang ingin dia pesan. Sejujurnya, nafsu makan Jasmine belum sepenuhnya pulih sehingga dia tidak kepikiran untuk makan apa pun. Karena tidak ada nafsu makan itulah yang membuat Jasmine semakin pusing menentukan menu makan malamnya. Hingga akhirnya Jasmine yang dari tadi kelimpungan mendengar bel apartemennya berbunyi. Jasmine yang kepikiran bahwa bisa saja tamu itu Kevin Sandoro bergejolak. Dia segera bangkit dari sofa dan menuju ke pintu untuk membukakan pintu bagi seorang tamu yang berharap dia adalah Kevin Sandoro.

"Jasmine!"

Saat Jasmine membuka pintu, tebakannya bahwa tamu itu adalah Kevin ternyata benar. Di hadapannya, Kevin tersenyum lega karena Jasmine terlihat lebih baik dari sebelum dia tinggalkan semalam.

"Mas Kevin...."

Namun saat Jasmine hendak menyapa Kevin, ia menyadari ada seseorang di samping pria itu. Kevin tidak sendirian datang ke unitnya. Ada Bella yang kini menatapnya dan menampilkan senyuman tipis untuknya. Hal ini membuat Jasmine menggigit bibir bawahnya karena malu saat tak sengaja memanggil Kevin 'Mas' di depan Bella. Rahasianya kembali terkuak di hadapan asisten manajer itu.

"Mbak Bella...," sapa Jasmine canggung.

"Oh, sudah jadi Mas ternyata," celetuk Bella.

Jasmine pun tertawa canggung. "Hehe, iya, Mbak," jawabnya yang tak tahu harus merespon seperti apa.

"Apa salahnya kalo gue dipanggil 'Mas'? Emangnya lo doang yang di kantor gamau dipanggil 'Ibu'?" sindir Kevin.

"Ya gak ada salahnya, sih. Tapi, ya udahlah, ya ... itu urusan kalian berdua," ucap Bella tak mau ambil pusing.

・❥・

"Jasmine, kamu sudah makan malam? Kita bawain gudeg dari kantor."

Setelah Jasmine mempersilakan tamunya untuk duduk di ruang tamu, Kevin yang dari tadi memegang bungkusan menyerahkan bungkusan yang ia bawa kepada Jasmine. Di kantor tadi, Pak Deri, direktur mereka tiba-tiba mentraktir para pegawai untuk makan gudeg sebagai selamatan istrinya yang melahirkan putri keduanya. Semua mendapatkan jatah termasuk Jasmine walaupun gadis itu berhalangan hadir.

"Ini saya bawain kamu brownis. Kevin mah gak modal, dia ngasih makanan yang emang dikasih sama Pak Deri," sambung Bella.

Bella pun memberikan bungkusan yang dibawanya kepada Jasmine. Tidak menyangka tamunya akan repot membawakan makanannya, membuat Jasmine merasa tidak nyaman, apalagi mereka adalah atasannya.

"Mas, Mbak, saya jadi gak enak, nih. Di rumah saya lagi gak ada apa-apa," ucap Jasmine tak enak hati.

"Justru karena itu kita bawain kamu makan, Jasmine!" balas Kevin.

YOU TURN ME ONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang