𝐂𝐇𝐀𝐏𝐓𝐄𝐑 𝟒𝟒

2.3K 161 12
                                    

"Good morning, pacarku yang paling ganteng!"

Indra penciuman Kevin yang menghirup aroma pancake matang membawa langkahnya menuju dapur. Baru saja Kevin duduk di kursi, ia yang masih setengah sadar terperanjat saat mendengar pujian Jasmine di pagi hari. Bukannya senang dengan pujian itu, Kevin malah teringat pertengkaran mereka semalam. Apa Jasmine sedang mengolok-olok dirinya? Batin Kevin.

"Maksudnya apa?" tanya Kevin.

"Apa yang apa?" tanya balik Jasmine.

"Muji-muji aku ganteng gitu. Biasanya juga gak pernah."

Jasmine yang sedang menuangkan madu di atas pancakenya menghela nafas di pagi hari berkat sikap skeptis Kevin. Padahal ia dengan tulus berniat memuji ketampanannya mulai sekarang karena selama ini ia hanya mengagumi dan memuji kesempurnaan Kevin di belakang lelaki itu.

"Kalo aku manggilnya gak ganteng, yang benar apa dong? Masa jelek? Aku bohong dong kalo gitu," celetuk Jasmine.

"Ini kamu lagi serius atau main-main, sih? Are you mocking me?"

Sambil membawa dua piring pancake yang telah dia beri topping ke meja makan, dia menyodorkan piring di depan Kevin, lalu Jasmine mencoba menjawab keraguan Kevin tadi.

"Mas Kevin ... kapan, sih, aku gak serius sama kamu?"

"Wah, freak kamu...."

Kevin tak dapat berkata-kata lagi karena Jasmine pagi ini sangat aneh. Sudah lama sekali dia tidak mendengar Jasmine memanggilnya 'Mas Kevin' dan itu membuat bulu kuduk Kevin merinding seketika.

"Kok freak?" protes Jasmine yang tidak sudi disebut aneh oleh Kevin.

"Kamu jangan bercandaan, deh. Ini masih pagi tau, jangan bikin mood aku jelek," tegur Kevin.

"Astaga, Sayang! Aku benaran serius. Aku baru sadar kalo aku emang ga pernah muji kamu secara langsung padahal kamu selalu muji aku. I am sorry, Sayang, but it's never too late, kan?"

"Beneran?" tanya Kevin memastikan.

Kali ini Jasmine menjawabnya dengan anggukan. Gadis itu memotong bagian kecil pancake buatannya dan menusukkan garpu ke panekuk tersebut. Lalu, ia suapkan pada kekasihnya.

"Beneran. Aa' dulu, deh!"

"Aaaa...."

Kevin segera membuka mulutnya untuk menerima suapan dari Jasmine. Setelah pancake ada di mulutnya, Kevin mengunyahnya perlahan lalu memuji pancake buatan Jasmine yang rasanya sangat enak di lidahnya.

"Enak, Love, kamu emang paling best. Ini pancake paling enak dan manisnya pas sesuai selera aku!" puji Kevin.

"Tuh, 'kan, muji aku lagi," kekeh Jasmine karena ucapannya terbukti benar.

Kevin tersenyum karena sudah sepantasnya Shania Jasmine mendengarkan lantunan pujian darinya.

"Thanks for the breakfast. I love you, Lovely."

"I love you too, Sayang."

・❥・

Siang ini, seperti yang dibahas tadi malam, Kevin dan Jasmine pergi mengunjungi Ikea Alam Sutra demi membeli beberapa barang untuk menghias kamar yang nantinya akan ditempati Jasmine. Ruangan kosong yang akan menjadi kamar tidur Jasmine adalah tempat yang pernah digunakan untuk syuting—serta di mana Kevin biasanya meletakkan koleksi bukunya sehingga menjadi perpustakaan mini untuknya. Berhubung ruangan tersebut akan ditempati oleh Jasmine, maka rak buku Kevin yang ada di sana nantinya akan dipindahkan ke ruang tamu dan juga sebagian kecil ke kamarnya supaya Jasmine bisa menempati kamar barunya yang lebih luas.

YOU TURN ME ONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang