Gala dinner yang digelar di ballroom hotel malam ini merupakan opening ceremony pertemuan berbagai perusahaan kosmetik terbuka dari dalam dan luar negeri. Acara ini biasanya dihadiri langsung oleh petinggi perusahaan dan tidak lupa turut hadir perwakilan media, distributor dan retailer yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Tak hanya itu, sebagai hiburan, acara ini juga mengundang dua penyanyi asal ibu kota, yakni Pamungkas dan Raissa sebagai bintang tamu.
Sejak melangkah ke ballroom hotel, Jasmine dibuat takjub dengan kemewahan acara ini. Semua orang berpakaian rapi dan terlihat profesional. Di setiap sudut ruangan, Jasmine juga menangkap orang-orang yang berkumpul untuk membicarakan perkembangan bisnis masing-masing perusahaan. Melihat dunia baru ini Jasmine terkesima sekaligus minder berada di antara orang-orang hebat tersebut karena pada kenyataannya dia bukanlah siapa-siapa di tengah-tengah mereka."Are you amazed by all this?" tanya Kevin yang menyadari dari tadi Jasmine tak mengatup mulutnya.
"I-iya ... Saya ga pantas deh datang acara ini," jawab Jasmine yang minder.
"No, Jasmine, be confident. Saya juga awalnya ga pede datang ke acara beginian mewakili perusahaan kita, tapi di tempat ini kita bisa cari koneksi dan learn a lot from others," ujar Kevin berusaha meningkatkan kepercayaan diri gadis itu.
Dorongan Kevin tadi sebenarnya tidak cukup untuk meningkatkan kepercayaan diri Jasmine. Pasalnya, Jasmine sadar Kevin adalah sosok cerdas yang ditunjuk langsung oleh direktur utama mereka untuk menghadiri acara seperti ini dengan jabatan yang dimilikinya. Sementara dia? Dia bahkan belum tentu menjadi karyawan tetap di perusahaan mereka.
"Tetap aja...," gumam Jasmine.
"You know what? Selama saya datang ke acara seperti ini, saya ga pernah bawa anak magang. You can say it's a privilege for you to be able to attend an event like this."
"Masalahnya itu, Mas. Kenapa saya? Kenapa bukan yang lain? Jonathan, Jian, atau Azura gitu," heran Jasmine yang sejak kemarin masih menanyakan keputusan Kevin agar dia ikut perjalanan bisnis ke luar kota.
"Because it's my absolute decision. I want you!"
Deg!
Jasmine terdiam, tapi detak jantungnya seakan melompat karena Kevin mengatakan bahwa pria itu menginginkannya. Setiap kalimat yang diucapkan Kevin selalu berhasil membuat darahnya mendidih. Rasanya ada ribuan kupu-kupu yang menggelitik perut Jasmine karena ucapan Kevin yang keluar dari suara husky-nya berhasil mengguncang jiwa Jasmine. Namun, kenapa semua ini harus terjadi di saat yang tidak tepat ketika Jasmine sedang membangun tembok antara Kevin dan dirinya? Rasanya seperti cobaan bagi Jasmine, antara mempertahankan benteng yang telah dibangunnya atau meruntuhkannya agar Kevin bisa kembali ke hatinya.
"It's almost dinner time. Let's find our seats." Kevin berkata sambil memeriksa arlojinya dan menemukan bahwa jamuan makan malam akan segera dimulai.
"Oke," gumam Jasmine menuruti ucapan laki-laki itu.
•
Makan malam yang dihadiri pejabat tinggi tersebut berakhir pada pukul 21.00 WIB. Usai acara, kedua tamu undangan ini memutuskan untuk beristirahat di kamar masing-masing dan tak lupa membersihkan diri. Jasmine yang jarang berendam di bathtub, memilih berendam air hangat di bathtub untuk menikmati waktu luangnya. Bisa bersantai di tengah jadwal penting adalah surga bagi Jasmine. Berendam di air hangat saja sudah terasa nikmat, apalagi bisa menikmati fasilitas spanya, batinnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU TURN ME ON
Romance"Menurut saya, love is love. Saya ga peduli mau kamu perempuan atau laki-laki, yang terpenting sekarang I am in love with you. Apa saya salah?" Lika-liku kehidupan Jasmine di Jakarta tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Jasmine yang mengira hanya a...