Suasana di kantor cukup riuh pagi ini karena Kevin harus mempersiapkan banyak hal untuk rapat bersama investor besok. Dikala ia sibuk sendiri di ruangannya, Kevin yang membutuhkan iPad-nya karena ada file penting yang harus dia baca melalui komputer tabletnya mencari item itu di sekitarnya. Kendati dari tadi Kevin mencari benda tersebut di tasnya, dia tidak menemukan iPad-nya di dalam tas. Hal ini membuat Kevin berpikir ulang di mana ia meletakkan barang penting miliknya. Lantas setelah mengingat di mana keberadaan benda tersebut Kevin menepuk keningnya karena dia meninggalkan iPad-nya di meja makan pagi ini saat membaca email penting yang dikirim Bella sebelum berangkat kerja.
"Goddamnit, Kevin! Bego banget sih lu!" dia menggerutu menyadari kecerobohannya.
Kevin memijat pelipisnya dan mencari jalan keluar-karena ia sangat membutuhkan benda itu siang nanti. Dia tidak mungkin meninggalkan kantor hanya untuk mengambil iPad-nya yang tertinggal. Namun, saat Kevin mengingat bahwa ada Jasmine di apartemennya, wajah Kevin berbinar dan tangannya langsung meraih ponselnya untuk menelepon Jasmine. Sepertinya Kevin harus minta tolong pada pacarnya untuk membawa iPad-nya saat jam istirahat nanti.
・❥・
"Halo?"
"Love!"
"Iya, Sayang. Kenapa?"
Bibir Kevin membentuk lekukan indah saat mendengar suara Jasmine dari seberang sana. Meski baru berpisah beberapa jam, Kevin sudah sangat merindukan Jasmine hingga mendengar suara gadis itu secara langsung membuat perasaannya berbunga-bunga. Sebenarnya Kevin ingin berbasa-basi dengan Jasmine, tapi yang terpenting saat ini adalah menanyakan keberadaan Jasmine agar bisa meminta bantuan gadis itu untuk datang ke kantor dengan iPad-nya.
"Kamu di mana?"
"Aku? Di apart dong. Kenapa?"
"Kamu belum siap-siap ke perpus, kan?"
Jasmine memiliki jadwalnya sendiri selama bulan-bulan ini, terlepas dari kenyataan bahwa dia belum menemukan pekerjaan. Gadis itu harus menempuh ujian untuk melanjutkan pendidikan magisternya sehingga Jasmine selalu menyempatkan diri untuk belajar di perpustakaan nasional.
"Nanti siang, sih, jam satu-an ke sana. Tumben nanyain?"
"Hm, gini, Love ... Boleh gak aku minta tolong kamu bawain iPad aku ke kantor sebelum kamu ke perpusnas?"
"Sekarang?"
"No, no, how about we have lunch together? Kita ketemuan aja nanti di depan kantor sekalian makan siang."
Kebetulan sekali, tepat di seberang jalan dari kantor Kevin ada sebuah plaza dengan food court-yang mana sejumlah besar pekerja kantoran makan siang di sana. Jasmine yang tidak keberatan menyetujui permintaan Kevin sehingga dia hendak bersiap-siap dari sekarang karena sekarang sudah jam setengah 11 siang.
"Oke, aku siap-siap dulu, ya, Sayang."
"Iya. Thank you, Lovely. I love you."
"I love you too."
・❥・
Seperti yang sudah disepakati sebelumnya, Jasmine kini menghampiri Kevin sebelum pergi ke perpustakaan-dan tak lupa membawa barang yang dibutuhkan pacarnya. Jasmine yang baru saja turun dari halte bus terdekat dari kantor lamanya, berjalan menyusuri jembatan penyeberangan untuk segera menyusul Kevin yang sudah berada di plaza. Butuh 7 menit untuk Jasmine berjalan dari JPO menuju pintu masuk plaza tersebut. Begitu dia memasuki pusat perbelanjaan, tungkai Jasmine berjalan masuk ke plaza tersebut untuk segera mendatangi bagian food court.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU TURN ME ON
Любовные романы"Menurut saya, love is love. Saya ga peduli mau kamu perempuan atau laki-laki, yang terpenting sekarang I am in love with you. Apa saya salah?" Lika-liku kehidupan Jasmine di Jakarta tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Jasmine yang mengira hanya a...